"Ji cepatlah! Kita sudah hampir terlambat"
Biru berteriak karena sang adik belum juga turun untuk berangkat ke sekolah
"Iya Bi, ini aku sudah selesai ko!"
Jingga menjawab Biru sambil menuruni tangga
"Ish kamu lamban sekali!"
"Bi, perempuan dan laki - laki kan berbeda. Aku masih harus berdandan"
"Terserah kamu saja!"
Biru dan Jingga berjalan ke depan rumah untuk berangkat ke sekolah. Biru melihat Jingga tidak mengambil sarapannya. Jadi dia mengambilkan roti isi untuk adiknya itu.
"Ji!"
"Hah?"
Jleb
"Jangan lupa sarapan, biar otaknya jalan!"
Biru memasukkan roti ke dalam mulut Jingga. Dia sudah hafal betul kebiasaan Jingga kalau dipanggil olehnya selalu merespon dengan mulut terbuka.
"Ih nyebelin banget kamu Bi! Padahal bisa berikan aku dengan baik - baik. Tapi, makasih rotinya! Perhatiannya gak lazim" Jingga tersulut emosi kemudian berhasil menenangkan diri lagi.
Biru mengangkat kedua bahu dan bibirnya secara bersamaan. Gina hanya tersenyum memperhatikan mereka.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com