"Siapa, Rin?" tanya Azka terlihat santai.
Sabrina kembali memasukan posnelnya ke dalam tas selempang yang ia gantungkan di bahu kirinya. Ia mulai berani membalas pandangan Azka dan menjawab pertanyaannya.
"Nazwa, Tuan! Dia tengah mencari kita. Kita turun ya!" ucap Sabrina berniat melangkahkan kaki segera menemui Nazwa, akan tetapi langkahnya harus terhenti terlebih dahulu manakala Azka meraih telapak tangan Sabrina dan menariknya.
"Tunggu dulu sebentar!" ucap Azka seraya menggengam tangan Sabrina.
"Apa lagi, Tuan," sahut Sabrina dengan lembut. Kini tak ada lagi raut ketus yang ia tampakan pada Pria yang kini telah sah menjadi kekasihnya itu.
"Tolong dong! Jangan panggil, Tuan." pinta Azka dengan tangan menggenggam erat tangan Sabrina.
"Terus harus panggil apa?" tanya Sabrina seraya menaikan kedua alisnya.
"Apa aja asal jangan, Tuan. Aku ini kekasihmu, bukan lagi menjadi majikanmu," ucap Azka sudah mulai menampakan kemanjaannya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com