webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urbano
Classificações insuficientes
292 Chs

Bab 56-Rumit

"Hei bangun!"

Suara sopran yang terdengar menggelegar memecah heningnya suasana pagi hari saat matahari belum menampakkan cahayanya.

Gegas Sabrina dan Nazwa beranjak dari tempat tidurnya menghampiri panggilan namanya dari luar kamar.

"Iya, Bu!" jawab Nazwa setelah ia membuka pintu dengan kelopak mata masih menyipit.

"Tidak tahu malu kalian jam segini masih tidur!" sergah Bu Yeni. Rupanya masih ada sisa emosi semalam yang masih tersimpan di wajahnya.

Nazwa mengedarkan pandangannya pada benda bundar yang menempel di dinding kamarnya. Sementara Saberina hanya terdiam tak memiliki keberanian untuk menjawab ocehan Bu Yeni sepagi ini.

"Ini masih jam empat, Bu Bos," jawab Nazwa lirih.

Bu Yeni menaikkan sebelah alisnya. "Apa kamu bilang! Masih jam empat kamu bilang! Ini rumah saya dan kamu harus mengikuti peraturan saya!"

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com