webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urbano
Classificações insuficientes
292 Chs

Bab 250-Bicara serius

Mereka kemudian duduk bersama di ruang makan sengan sajian masakan Nazwa yang sudah tersedia di hadapannya.

Nazwa yang sudah gesit tampak mengambilkan nasi untuk Samudra kemudian di berikan ke hadapannya.

"Silahkan makan, Pak." Nazwa menydorkan saru piring yang telah ia isi nasi karena lauknya biarkan Samudra yang pilih sendiri.

Lagi, Samudra tampak datar tanpa ucapan terima kasih yang keluar dari mulurnya. Bagi Nazwa itu sangat biasa sekali dan bukanlah hal yang aneh.

Nazwa tampak terpaku dalam lamunannya dengan tatapan ke arah Samudra.

'Kamu itu tampak, Samudra. Kamu juga terlihat ada sisi baiknya. Tapi, kenapa kamu bisa berbuat sejahat itu berkali-kali. Aku heran sama kamu. Padahal sepintas raut wajahmu terlihat baik tapi hatimu itu loh, kotor sekali. Harusnya kamu itu berubah, Samudra! Berubah!' batin Nazwa menggerutu dalam lamunannya. Ia memang masih merasa jika Samudra memang tidak benar-benar berubah.

"Heh!" sentak Samudra seketika menggagalkan Nazwa dari lamunannya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com