webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urbano
Classificações insuficientes
292 Chs

Bab 220-Mulai mencari bukti

Sabrina meminta Azka membawa bukti untuknya. Ia ingin menyendiri, menenangkan hati sambil menunggu kepastian dari suaminya.

Pikiran Sabrina tengah kalut dan kacau, ditambah Cantika yang telah menghasut membuat Sabrina semakin panas dan terbakar api cemburu.

Ia bahkan tak bisa berpikir jernih. Entah kenapa gambaran Nazwa seolah menjadi buruk di matanya. Sabrina tak bisa lagi melihat kebaikan Nazwa yang tepah diberikan padinya. Api cemburu telah membakar rasa itu.

Setelah meminta Azka untuk segera pergi, Sabrina kemudian membaringkan tubuhnya membelakangi Azka yang masih saja duduk mematung di dekatnya.

Mana bisa Azka pergi meninggalkan Sabrina, sementara dia tak ingin melihat Sabrina terus saja resah.

"Rin! Kamu benar-benar ragu padaku?" tanya Azka saat Sabrina sudah berbaring. Ia lemas dan tak memiliki banyak tenaga lagi.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com