Nazwa tercengang. 'Bagaimana ini jika Samudra tahu kalau aku mantan narapidana, bisa gagal ini!' batinnya merasa ragu.
Dengan perasaan yang gelisah Nazwa membalas penegasan Samudra. "Baik, Pak."
"Silahkan kamu kembali ke rumah kamu. Urus ibu kamu, karena besok pagi-pagi kamu harus datang ke rumah saya seperti yang sudah saya jelaslan sebelumnya." Samudra kembali menegasnya.
"Oh iya, kalau kamu kerja lalu siapa yang mengurus ibumu?" tanya Samudra. Ia sepertinya tampak perhatian jika berurusan dengan seorang ibu. Ia merasakan rasanya kehilangan seorang ibu sangatlah pedih.
"Ada adik saya, Pak. Yang akan mengurus ibu saya. Jadi saya bisa bekerja dengan tenang." Nazwa kembali beralasan. Ia berharap identitas yang akan diperiksa Samudra akan aman dan tidak bocor mengenai masa lalunya yang seoran mantan narapidana.
Nazwa kemudian beranjak dari tempat duduknya. "Pak saya berhutang pada, Bapak. Boleh saya tahu nama, Bapak?" Nazwa berpura-pura bertanya demi meyakinkan dramanya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com