webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urbano
Classificações insuficientes
292 Chs

Bab 157-Drama dimulai

Nazwa tercengang. 'Bagaimana ini jika Samudra tahu kalau aku mantan narapidana, bisa gagal ini!' batinnya merasa ragu.

Dengan perasaan yang gelisah Nazwa membalas penegasan Samudra. "Baik, Pak."

"Silahkan kamu kembali ke rumah kamu. Urus ibu kamu, karena besok pagi-pagi kamu harus datang ke rumah saya seperti yang sudah saya jelaslan sebelumnya." Samudra kembali menegasnya.

"Oh iya, kalau kamu kerja lalu siapa yang mengurus ibumu?" tanya Samudra. Ia sepertinya tampak perhatian jika berurusan dengan seorang ibu. Ia merasakan rasanya kehilangan seorang ibu sangatlah pedih.

"Ada adik saya, Pak. Yang akan mengurus ibu saya. Jadi saya bisa bekerja dengan tenang." Nazwa kembali beralasan. Ia berharap identitas yang akan diperiksa Samudra akan aman dan tidak bocor mengenai masa lalunya yang seoran mantan narapidana.

Nazwa kemudian beranjak dari tempat duduknya. "Pak saya berhutang pada, Bapak. Boleh saya tahu nama, Bapak?" Nazwa berpura-pura bertanya demi meyakinkan dramanya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com