>> Pagi hari yang cerah menyinar muka mereka <<
"Nona bangun kita harus pergi sebelum anak buah mereka lewat dari sini" Rafi membangun kan perempuan itu.
"Lalu kita pergi ke mana lagi?" Dengan santainya Perempuan itu bertanya.
"Pergi?, Nona aku hanya minta anda bertanggung jawab atas perhiasan ku anda jatuh kan ke dalam air" Rafi yang menekankan kepada perempuan itu.
Perempuan itu merasa tidak punya salah dan hanya diam melihat Rafi menjelaskan kronologi jatuh nya cicin itu dengan sangat detail.
"Sudah selesai bercerita?" Dengan menatap Rafi yang seperti orang gila bicara sendiri.
"Cerita?", aku hanya minta tanggung jawab anda" Menekankan perkataan nya lagi kepada perempuan itu.
"Baiklah aku akan bayar kerugian dan emas murahan mu itu 10kali lipat" Dengan perkataan yang sangat santai.
"Aku tidak butuh lipatan aku hanya ingin pulang dan melamar perempuan yang aku cintai" Rafi yang berusaha mencari pertanggung jawaban.
"Aku akan membayar semuanya dari pulang mu sampai pernikahan mu" Perempuan itu menjaminkan segala sesuatu yang di ingin kan Rafi.
"Tidak perlu Nona, aku punya uang sendiri" Rafi lalh mencari dompet nya di kantong celana nya tapi tidak ketemu.
"Mana uang mu?" Tanya perempuan itu.
"Tunggu tunggu" Dengan rasa kaget karna dompet nya jatuh.
"Dimana dia jatuh" Rafi bertanya tanya kepada dirinya.
"Apa kau bawa handphone?" Tanya perempuan itu.
"Astaga handphone ku di tas ketinggalan di hotel. Mmmmmmm aku tidak bisa berbuat apa apa lagi sekarang" Rafi yang dengan Pasrah dan penuh penyesalan karena terjebak dalam kondisi yang membingungkan.
"Ikut dengan ku, aku akan membantu mu?" Perempuan itu memberi penawaran kepada Rafi.
"Kau saja tidak bisa membuat dirimu kabur dari gengster itu apalagi membuat ku" Rafi yang meragukan penawaran perempuan itu.
"Baiklah jika kamu tidak mau aku akan pergi sendiri." Perempuan itu berjalan meninggalkan Rafi sendirian
"Mmmmm Nona nona aku akan ikut dengan mu, dimana tujuan mu" Rafi pasrah saja karna tidak punya pilihan lain.
"Apa kau bisa bahasa Belanda?" Tanya perempuan itu.
"Iya bisa" Jawab Rafi dengan tersenyum ke arah perempuan itu.
"Bagus tujuan kita saat ini ke Bandara, lalu kita akan menuju FRANCES" Ajakan perempuan itu kepada Rafi.
"Tunggu tunggu Nona aku tidak berpengalaman dalam negara negara luar aku ke sini hanya menjadi pelayanan hotel dan fotografer" Rafi menjelaskan kebiasaan nya.
Perempuan itu tidak memperdulikan perkataan Rafi.
"tapi apa kau bisa bahasa Inggris kan?" Tanya perempuan itu.
"Iya bisa tapiiii" Rafi berusaha mengelak. "Uuuusssss diam dan ikuti saja" Perempuan itu menutup ocehan Rafi.
"Seandainya aku bilang tidak" Dalam hati Rafi yang menyesal. Lalu Perempuan itu memberhentikan sebuah Taxi.
"hay apa kau masih ingin berdiri di sana" Memanggil Rafi untuk ikut dengannya.
"Baiklah aku ikut aku ikut, hai Rafi kau sekarang menjadi pelayanan perempuan bukan sebagai pelayanan hotel lagi" Rafi yang berbicara sendiri sambil menuju pintu Taxi.
>>> sampai di bandara <<<
"Apa yang harus kita lakukan, memesan penerbangan?" Rafi bertanya kepada perempuan itu.
"Tidak perlu aku sudah pesan penerbangan untuk 2 orang jadi kita langsung ke sana saja. Jawab Perempuan itu.
"Baiklah ayo" Ajakan Rafi.
"Dan satu lagi namaku VINA" Dengan mengulurkan tangan nya kepada Rafi.
"Aku RAFI" dengan senyuman di bibir nya.
"kenapa kau terkadang selalu tersenyum begitu" tanya Vina.
"kau manis juga ternyata hehe" Jawab Rafi dengan membalikkan mukanya lalu menarik tangan Vina.
Itulah awal mereka berkenanlan dan melanjut perjalanan nya ke FRANCE