"Jangan ungkapkan lagi perasaan butamu itu di hadapan istriku, aku tidak akan mengampunimu jika sesuatu hal terjadi dengannya. Sampai kapan pun aku tidak akan pernah mencintai wanita selain dari Kanaya Hunaisi Az-zahra. Ingat itu!" kecam Seno dengan telunjuknya yang diarahkan tepat ke wajah Bianca.
Naya menggeleng melihat keberanian coach-nya yang sudah salah langkah, dengan begitu ia akan semakin berani untuk mempertahankan pernikahannya dari wanita yang ada di hadapannya sekarang.
"Suamiku, kamu sudah harus bekerja. Biarkanlah orang lain mengungkapkan apa semau mereka, yang terpenting kita tetap bahagia." ucap Naya yang langsung meraih tangan Seno.
"Ingat itu!!" Seno menggebrak meja Bianca sambil menatapnya dengan tatapan tajam.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com