Satu minggu kemudan…
Naya masih enggan melepas tangan Seno dari genggamannya. Wajahnya pun terlihat cemberut karena sebentar lagi ia beangkat ke Denmark, bersama dengan Zaina dan bi Nemi.
Naya pun enggan melepaskan Mauren dari gendongannya. Padahal sejak tadi ia menahan beban berat tubuh adiknya yang semakin terasa. Meski begitu ia tidak akan lagi menggendong Mauren untuk beberapa waktu, ia akan merindukannya dan menangisinya.
Perilaku Naya yang seperti ini membuat Seno gemas dan juga ikut merasa tidak mau berpisah dengannya. Tapi apa yang bisa ia lakukan jika papanya sudah berkehendak, kehendaknya pun demi kebaikan Naya. Jadi mau tidak mau Seno melepaskan istrinya mengepakkan sayapnya di luar negeri. Toh ia nanti juga bisa betemu di satu minggu sekali, dan di pertemuan nanti akan menjadi awal pertemuannya setelah menangung rindu selama satu minggu.
"Nora banget sih," gerutu Bianca saat melihat Naya yang tidak mau melepaskan tangan Seno sejak tadi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com