Tanpa ragu Nemi pun mengangkat kedua jempolnya, "Semuanya benar, nyonya besar. Tidak ada yang salah ataupun kurang. Nyonya besar sudah kembali!" terangnya jujur.
Fania pun kembali menatap Seno dan Naya secara bergantian. Ia ingin tahu, apakah anak dan menantunya sudah percaya atau belum. Sebenarnya tadi Naya sudah percaya, tapi terpengaruh oleh Seno sehingga ia jadi kurang percaya.
"Naya, kamu percaya kan mama sudah bisa mengingat semuanya? Kamu menunggu ini, 'kan sayang?!" Fania masih berusaha meyakinkan Naya.
"Mama, Naya sangat senang mendengar mama memanggil Naya sebagai menantu kesayangan mama lagi. Tapi kenapa mama tidak berekasi pusing dulu, apa mama sudah lama sembuh?"
Karena ada sesuatu yang mengganjal akhirnya Naya mempertanyakannya langsung. Ia tidak mau menunggu lama dan ingin menyelesaikannya sekarang juga.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com