Sudah tiga hari sejak Samael berada di pertemuan para milyader dan menghadapi teroris serta menolak tawaran Chelsea.
Tidak ada hal yang spesial dalam tiga hari ini, kecuali keluarga Duodere bertambah besar dengan masuknya Uriel, Raphael, Yegudiel, Selafiel, Seraphina, Gabriel, Lilith, Leviathan, Belphegor, Asmodeus, Belial, dan Agreas....
Untungnya vila saat ini sangat besar dan cukup untuk menampung mereka.
Tapi tetap saja, Samael berencana untuk membeli vila yang lebih besar.
Selain itu, kedatangan kedua belas wanita ini membuat kehidupan sehari-hari keluarga Duodere menjadi sangat ricuh.
Baik itu pertengkaran kecil, saling mengejek, hingga perbuatan menyelinap masuk ke kamar Samael di tengah malam.
Tentunya semua wanita selain Helina terkejut melihat dua belas wanita yang super cantik, dimana mereka bahkan tidak berani membandingkan diri dengan dua belas wanita ini.
Hari ini, 16 Januari, Minggu, 08:45
Samael yang sedang mengendarai mobil dengan Tivania bergerak menuju Bandar Udara Internasional Washington Dulles yang berada di wilayah barat pusat kota Washington, D.C.
Jaraknya memang lumayan jauh dari kediaman Samael, sekitar 20 km.
"Sayang, kau terlihat sangat gugup dan ketakutan dari tadi. Bukankah sudah kubilang untuk tenang?"
Samael melirik kesamping dan mengatakannitu saat melihat Tivania yang ketakutan.
Tivania menatap Samael dengan serius dan berkata, "Karena, bibiku akan datang !!!! Aku benci dia !!!!"
Samael menghela nafas saat mendengar ini, dan benar saja, dia harus melakukan sesuatu pada bibi Tivania ini.
Matanya menyipit dan dia berkata dengan senyum aneh: "Jangan khawatir, aku akam berada didepanmu saat bibimu akan melakukan sesuatu padamu !!!!"
"...Baik, aku percaya padamu." Tivania mengangguk dan hanya bisa mepakukan ini.
Setelah mengendarai selama beberapa puluh menit, keduanya turun dari mobil dan berjalan dengan Samael memakai topeng.
Dia sangat terkenal saat ini, terutama saat majalah People menampilkan fotonya dengan pakaian kerajaan itu.
Terima kasih berkat itu, para nympho menjadi lebih mengerikan daripada wartawan !!!!
"Dimana dia?" tanya Samael sambil melihat sekeliling.
Tivania juga menggelengkan kepalanya saat melihat keseliling untuk menemukan sosok bibinya.
Keduanya mencari selama beberapa kali, tapi hasilnya adalah zero.
Sampai akhirnya....
"Tiva, apa yang kau lakukan? Aku sudah menunggu selama 10 menit kau tahu?'
Suara ini segera membuat Samael dan Tivania tertarik sehingga mereka dengan cepat menoleh untuk melihat siapa itu.
"Bi-Bibi Celica !!!!!....?????" Tivana dengan ketakutan menyapa sosok wanita didepannya, tapi segera wajahnya menjadi sangat bingung.
Samael tidak tahu ini, tapi mendengar apa yang dikatakan Tivania, wajah dibelakang topeng Samael sangatlah terkejut, dimana dia membelakkan matanya dan mulutnya membentuk huruf O !!!!
Dia berjalan mundur beberapa langkah, dan tangannya terlurur kedepan dengan menunjuk sosok wanita yang dikatakan "bibi" ini !!!!!
'Apanya yang bibi !!!!! Jelas-jelas dia sdalah sosok kakak perempuan yang tidak kalah dengan Riana !!!!!!!!!!!!!!'
'Kembalikan imajinasiku tentang wanita bibi !!!!!!! Minta maaf !!! Cepat minta maaf !!!!!!'
Samael berteriak dengan marah dalam hatinya.
Jelas itu karena sosok bibi Tivania ini...
Kulit putih cerah dengan mata oranye, rambut pirang panjang yang menutupi seluruh punggungnya bahkan lebih indah dibanding milik Tivania !!!!
Ditambah gaun hitam panjang dengan pinggiran merah di bagian bawah, sarung tangan hitam panjang, dan sepatu hitam....jelas-jelas dia lebih modis dibanding beberapa wanita disekitar Samael !!!!
"Hm? Siapa dia?"
"Eh? Ah, Ahhhh....dia Samael, tunanganku." Tivania segera memeluk lengan kanan Samael dan memperkenalkan dengan takut-takut.
Mendengar ini, bibi itu memandang Samael dengan aneh dan bertanya: "Kenapa kau memakai topeng?"
"Demi keutuhan dunia."
Samael menjawab dengan serius, dan dia tidak bercanda.
Sayangnya jawaban Samael membuat bibi itu tertarik dan dia dengan cepat maju dan membuka topeng Samael !!!!
Seketika tangannya dipegang oleh Samael dan dia menggelengkan kepalanya pada bibi itu.
Tindakan ini membuat sifat penasaran bibi itu tersulut, tapi Tivania memotong suasana.
"Itu Bibi Celica....kau, apa yang terjadi pada bibi ????"
Mendengar ini, Bibi itu tertawa kecil dan berkata: "Ini adalah terobosan kedokteran !!!! Akhirnya aku kembali ke masa mudaku !!!!"
Samael dan Tivania tercengang mendengar ini.
"Maksud Bibi, penelitian kita berhasil ????" Tivania bertanya dengan takut-takut.
Bibi, sial !!!! Panggil Kakak Celica sekarang....
Kakak Celica mengangguk pada Tivania dan berkata: "Penelitian kita berhasil !!!! Lihat foto ini !!!!"
Kakak Celica mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan sebuah foto yang terdiri dari empat Laki-laki dan dua perempuan.
"Ini adalah paman pertamamu, yang ini paman keduamu, lihat yang gemuk...ini paman ketigamu !!!!" Kakak Celica menjelaskan dengan senyuman indah.
"Jadi, yang ini ayah....dan ini ibu ???????" Tivania menunjuk ke ponsel dan mengatakan ini.
Sedangkan Samael melihat sisa wanita, dan saat membandingkannya, itu persis dengan Kakak Celica didepan.
Tanpa sadar Samael kagum.
"Hebat, apakah serum peremajaan sudah berhasil dibuat di dunia ini ????" Samael bertanya tanpa sadar.
Mendengar ini, Kakak Celica mengangguk dan berkata: "Ya, itu penelitian jangka panjang....dan saat ini, serum masih diusahakan untuk bisa dibuat secara masal."
"Seharusnya tidak semudah itu bukan?" tanya Samael dengan tertarik.
Kakak Celica mengangguk, "Dosis peremajaan harus dikurangi agar bisa diproduksi masal, masalahnya, jika dosis dikurangi, maka kombinasi reaksi kimia dalam serum akan tidak seimbang dan efek samping akan terasa pada pengguna."
"Lalu, bukankah baik jika langsung menjual serum itu dengan formula langsung?"
Mendengar pertanyaan Tivania, Kakak Celica menggelengkan kepalanya dan berkata: "Kita akan rugi jika langsung dijual...."
"...."
Mendengar ini, suasana menjadi hening, sampai akhirnya Samael menepukkan tangannya dan memecah suasana ini.
"Kenapa kita harus membicarakan bisnis disini?" tanya Samael aneh.
Kakak Celica tertawa kecil sambil menutup mulutnya yang membuat dada besarnya berfluktuasi.
Melihat ini, Samael kemudian melirik ke Tivania dan berbisik: "Sayang, bibimu sangat menggoda saat ini....Bagaimana ini?"