" tapi aku tidak cinta dengan " maudy" aku hanya cinta dengan kamu lalita"
"sudah ya abim sekarang aku lepaskan kamu karena aku tidak ingim membuat orang yang aku cintai durhaka karena tidak bisa memenuhi perintah dari kedua orang tuanya, sudah ya bim aku sengaja melepasmu lebih awal agar perasaan kita tidak terlalu jauh dan kamu bisa mengenal lebih jauh maudy "
Aku meneteskan air mataku sembari menutup teleponku, dan sejak hari itu kami tidak pernah lagi bertemu karena aku memutuskan untuk pergi kuliah ke luar kota dan memilih memulai kehidupan ku yang baru dengan tinggal bersama nenekku, berselang beberapa bulan aku mendengar kabar kalu abimanyu sudah melaksanakan pernikahannya dengan maudy,aku tidak tau aku harus merasa sedih ataupun senang yang pastinya aku turut bahagia melihat abimanyu bisa melewati bahagia dan bisa melewati semuanya dan melupakan apa yang telah kami rangkai bersama.
4 tahun berlalu kini aku sudah lulus dari dari universitas tempat aku kuliah dan memutuskan untuk pulang menemui kedua orang tuaku karena sudah 4 tahun kami tidak bertemu sejak kepergianku saat itu dan kami hanya melepas rindu dengan saling menelpon ataupun dengan panggilan vidio. Saat berada di perjalanan menuju rumah tak sengaja aku melihat abimanyu bersama istri dan anaknya sedang bermain di taman, ia nampak bahagia bermain dengan anak nya yang baru berusia 3 tahun itu dan akupun tersenyum melihat kebahagiaan mereka walau ada rasa sedikit penyesalan di dalam hatiku, akupun meneruskan perjalanan untuk pulang melepas rindu dengan kedua orang tuaku.
setiap sujud, lelaki itu tak terlepas membayangkan seorang wanita sederhana dan penuh santun . sungguh wanita itu adalah penyemangat bagi lelaki itu saat bilangan butiran tasbih di setiap malam - malam bertemu dengan sang maha pencipta.
Di setiap sujudnya, terbayang keelokan wanita sederhana itu datang mendekap dan dibayangkan akan memberinya segelas air. dari sela - sela jendela masjid, iapun sempat melirik ke kiri dan kekanan. seolah terdengar ada suara wanita yang memanggil,namun ternyata sekedar perasaan yang datang menghantui.
sekitar pukul 2 malam, laki - laki itu bangun dari tempat tidurnya dan langsung ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu. setelah itu, ia berangkat menuju masjid untuk mengerjakan sholat malam. sesampainya di masjid, ia merentangkan sajadah dan langsung sholat menghormati masjid.
Pada malam itu, satupun tidak terdengar suara musik melainkan suara burung di masjid. ketika akan sholat tahajjud, laki - laki itu mendengar kembali suara orang memanggil, lantas ia berlari ke sudut masjid. disana ia letakkan sajadah yang selalu dibawa, kemuduan dia lanjut sholat.
Di dalam sholatnya, sekilas orang berjalan di depan sehingga, membuat ia sedikit ketakutan bahkan laki - laki itu ingin berlari.
mengingat kedekatannya dengan Tuhan maka ia berserah diri kepada alloh swt sambil mengatakan " saya serahkan kejadian aneh ini pada yang kuasa".
Setelah laki - laku itu menyerahkan dirinya maka rasa takutnya menjadi hilang dan semakin memperbanyak tasbih serta do'a.
Malam semakin larut membawa sang lelaki tertidur pulas diatas sajadah serta butiran tasbis tetap dalam jemari tangannya. sekitar pukul empat dua puluh lima menit, ia baru bangun sambil menggerakkan kepala. bergegaslah ia mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah.
Sehabis melaksanakan sholat subuh, ia duduk di serambi masjid mengingat orang yang melintas di depannya saat sholat tahajjut malam itu. datanglah seorang penjaga masjid dan bertanya " apa yang sedang dipikirkan?, apa ada yang hilang?, sembari berkata, "tidak pak", aku terbayang seseorang yang mengenakan mukenah lewat di depanku tadi malam,
Sahutnya. ucapkan alhamdulillah!, itu dah bagian setiap orang yang selalu dekat dengan Tuhan.
Mendengar penjelasan dari penjaga masjid, laki - laki itu bangkit dari tempat duduknya untuk pulang dan melanjutkan aktivitas kesehariannya yaitu sebagai tenaga pendidik di desa kelahiran.
ia sebagai guru agama sudah hampir dua belas tahun. karena ketekunan dan kedekatannya pada yang maha pencipta.
Karena kedekatan pada tuhan serta melihat seorang wanita murah senyum dan rendah hati, ia jatuh cinta sehingga memohon pada alloh agar dipertemukan dalam bingkai rumah tangga yang penuh cahaya iman.
Setiap malam ketika akan tidur, wanita sholehah itu menjadi penghibur dua kelopak mata dan mengguncang hati.
Seolah - olah wanita itu nampak di depan serta berbicara langsung dengannya. Menjadi penghantar tidur bagi laki - laki itu.
kelap kelip lampu tidur terus menghiasi kamar sambil menyanyikan lagu kesukaannya "Biar - Biar Saja".
Lagu ini mengingatkannya pada masa lalu karena sebelum wanita sholehah, ada wanita lain yang telah hadir namun, pernah menghianati.
Wanita yang dulu memang menghibur tetapi, karena sudah banyak kesalahan dilakukkan bersamanya sehingga ditinggalkan.
Karena kesalahan itulah maka, lelaki itu lebih baik memilih wanita pendiam akan tetapi penuh iman.
Keimanan wanita sholehah nampak jelas di setiap harinya, sibuk menghafal alqur'an.
Cermin karakteristik yang nampak akan membuat lelaki semakin dekat dan memikat. begitu pula lelaki itu sebagai pendidik keagamaan di lingkungan tempat tinggalnya.
Sulit rasanya akan menjauh dari wanita sholehah ujar "lelaki" yang agamais.
padanya tersimpan mahligai surgawi dari cahaya alqur'an yang sering menghiasi dua bibir merahnya.
Kesetiaan wanita sholehah itu selalu membuat hati lelaki terkesima dan terbawa asmata cinta mendalam.
Kecintaan lelaki itu tiada pernah surut karena wanita sholehah selalu menjadi penghibur saat dirundung duka.