"Lo bener-bener gak punya malu ya?" Caitlin terkikik sarkas melihat Amara yang sudah diperingatkan untuk menjauh dari Axel, malah berani mendekat dengan lelaki itu lagi.
"Lo gak lupa kan dengan apa yang gue omongin kemarin?" tanya Caitlin yang terdengar begitu mengintimidasi Amara. Karena menurutnya Amara sudah berani membantahnya. Padahal selama ini Amara begitu penurut dan tak banyak tanya, tak banyak tingkah ketika Caitlin meminta atau memerintahnya sesuatu. Caitlin semakin curiga kalau perasaan Amara sudah jatuh begitu dalam pada Axel, makanya gadis itu terlihat enggan menjauh.
Pikiran ini membuat Caitlin semakin berambisi untuk mendapatkan Axel. Apalagi setelah Caitlin telusuri, kalau Axel termasuk dalam salah satu ahli waris keluarga ayahya.
Mendapatkan lelaki setampan dan sekaya Axel, pasti akan membuat popularitasnya naik dalam sekejap. Apalagi Axel yang merupakan kapten basket disekolah mereka. Tentu saja hal ini akan menjadi nilai plus bagi Caitlin.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com