"Ya, aku pun akan menangis jika diperlakukan seperti itu oleh ayahku. Aku tau cara Bianca untuk bisa hamil memang salah tapi untuk menggugurkan bayi yang tak berdosa sungguh terlalu kejam." Pancaran kesedihan terlihat jelas di mata Dewi. Bagi nya Bianca bukan hanya sekedar teman atau pun sahabat, gadis itu sudah seperti keluarga bagi Dewi.
"Dan kurasa gadis itu tak menyadari jika dia sudah menerima keberadaanmu di sekitarnya." Dewi kembali terfokus melihat Daniel yang ada dihadapan nya.
"Maksudmu?" Kening Daniel mengerut dalam.
"Dia tak akan menunjukkan airmatanya dihadapan siapapun. Sesulit dan seperih apapun kesedihan yang dia dapatkan. Dia tak pernah menunjukkan airmatanya dihadapan orang lain. Dia selalu menanggung nya sendiri. Menangis di dalam kamarnya seorang diri."
"Aku sungguh tak ingin melihat airmatanya lagi. Begitu menyakitkan ketika dia menangis seperti itu." Terlintas dibenak Daniel saat Bianca menanggis begitu memilukan.
"Daniel... apa arti Bianca bagimu?"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com