Kedua belah pihak kembali sama-sama terdiam. Mereka satu sama lain sedang bergelut dengan pikirannya sendiri-sendiri.
"Sudah lewat tengah malam, sebenarnya tidak baik kalau kita melangsungkan pertarungan," kata si Pemimpin Pertama bicara kembali.
Li Yong tidak langsung menyahuti ucapan itu. Ia menunggu orang tersebut melanjutkan kembali perkataannya.
"Tapi sayangnya, walaupun langit runtuh dan bumi tidak lagi berputar, kita tetap harus bertarung. Sebab, jalan keluar satu-satunya hanyalah lewat jalan darah,"
Si Pemimpin Pertama menghela nafas panjang. Seolah-olah dia sedang melepaskan semua beban pikirannya.
"Aku rasa, kau juga mengerti akan hal itu, bukan?"
"Ya, aku juga mengerti," jawab Li Yong seraya menganggukkan kepalanya.
"Bagus. Aku tahu kau adalah orang yang cerdas,"
Pendekar Jarum Hitam hanya diam saja. Lewat beberapa saat kemudian, ia baru bertanya kembali. "Apakah kalian akan maju secara bersamaan?"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com