webnovel

Between dreams and love

Daisy adalah seorang perempuan yang tinggal di sebuah desa,yang sedang berjuang untuk mengejar mimpi mimpi dan angannya. kehidupan yang tak selalu seindah apa yang dia pikirkan,tak jarang juga dia harus menelan rasa pahit dari secuil kejadian yang menyedihkan. Dengan tekad dan harapan yang besar Daisy mencoba untuk berusaha mewujudkan impian dan cita-cita nya. Di tambah lagi kisah rumit percintaan yang menguras tenaga dan beberapa drama di dalamnya,membuat dia harus mempunyai pilihan yang tepat untuk memilih diantara mimpi-mimpinya dan kisah cintanya.

Tania_Nia_3548 · Adolescente
Classificações insuficientes
10 Chs

Wayne???

"owh,gitu...yaudah Wayne aku mau".

setelah berdebat dengan pemikirannya sendiri,Daisy akhirnya memutuskan untuk menyetujui ajakan Wayne.

selang beberapa menit Wayne membalas pesan dari Daisy.

"oke...besok aku jemput ya".

"iya...".

Daisy membalas pesan dari Wayne.

setelah mengakhiri percakapan nya dengan Wayne,Daisy memilih untuk pergi ke depan rumah.menghirup udara segar,dengan ditemani secangkir kopi.

keesokan harinya Daisy sudah selesai bersiap siap.tinggal menunggu wayne untuk menjemput nya.

Daisy sudah menunggu hampir 30 menit,tapi Wayne tidak kunjung datang juga.

akhirnya Daisy mencoba untuk menghubungi Wayne.

"Ttuuttt... ttuuttt... ttuuttt...Nomor yang anda tuju tidak dapat di hubungi".

bukannya suara Wayne yang Daisy dapati,melainkan suara mba mba operator.

"Aduh...Wayne gimana si dihubungi nggak aktif,jadi nggak si".

Daisy yang hampir jamuran karena lama menunggu Wayne,ngomel ngomel sendiri ngga jelas kaya tukang parkir.mondar mandir terus.

setelah beberapa menit penantian berharga,ada suara klakson motor Wayne di depan rumah Daisy.Daisy yang sudah mengerti itu Wayne,langsung berjalan menuju ke depan rumah.

"eh... Daisy maaf ya nunggu lama tadi di jalan kena macet soalnya".

Wayne menjelaskan sambil memperlihatkan senyuman nya.

"iya...nggak papa Wayne".

Daisy mengangguk paham.

"kok agak canggung ya biasanya kalo ada Taeni nggak pernah kehabisan kata kata.ko kalo cuma sama Wayne aja canggung ya?".

Daisy berkata dalam hati.mencoba menemukan apa sebabnya ia canggung.

"Daisy...oyyy...jadi berangkat nggak?".

Wayne mengagetkan Daisy yang dari tadi malah bengong,sibuk dengan pikirannya sendiri.

"eehhh...iya Wayne ayok".

Daisy yang terkejut pun me respon dengan sedikit gelagapan.

"perlu ijin sama ibu kamu nggak?".

tanya Wayne sesaat sebelum Mereka pergi.

"nggak usah nggak papa.tadi aku udah ijin sama ibu aku kalo aku mau pergi sama kamu.lagian ibu aku nggak ada di rumah,lagi ke warung beli gula katanya".

jelas Daisy panjang lebar.

"owh.. yaudah".

Wayne mengangguk paham dengan penjelasan Daisy.

tanpa menunggu waktu lama, Wayne menginjak pedal gas,dan segera menuju tempat yang telah ia rencanakan.

untuk sampai tujuan membutuhkan waktu lumayan lama.sekitar 45 menit Wayne dan Daisy baru sampai di tempat tujuan.

kaki Daisy terasa kebas,karena 45 menit nonstop dia membonceng Wayne.

setelah sampai di tempat tujuan Daisy dan Wayne langsung memesan makanan dan mencari meja yang masih kosong untuk tempat Mereka.

sembari menunggu pesanan mereka yang belum jadi Wayne sesekali melempari beberapa pertanyaan pada Daisy.

"Selamat ya Daisy akhirnya kamu berhasil buat nerusin study di universitas impian kamu".

Wayne berucap tulus pada Daisy,sambil menunjukkan senyumnya yang memperlihatkan deretan giginya.

"iya Wayne.makasih.itu juga berkat semangat dari kamu".

Daisy berucap pada Wayne dengan wajah bahagianya.

"itu si nggak ada apa apanya dari perjuangan dan kerja keras kamu selama ini".

"seneng banget si jujur nggak nyangka.serasa masih kaya mimpi.pokoknya beruntung banget,nggak mau nyia nyiain kesempatan yang udah di berikan.aku mau berusaha semaksimal mungkin karena udah dapet kesempatan beasiswa ini".

Daisy tidak bisa menahan rasa bahagianya.sedangkan Wayne sesekali hanya tersenyum kecil mendengarkan Daisy bercerita dengan asiknya.

"eeh...maaf malah serasa kaya curhat aku hehehe...".

ucap Daisy yang menyadari dirinya terlalu banyak omong.

"enggak papa ko.santai aja lagian aku juga nikmatin cerita kamu ko.jangan sungkan kita kan temen".

"hehehe...iya".

Daisy menunduk canggung.

tak lama kemudian,pesanan mereka pun datang.

"wah...banyak banget kamu pesennya Wayne".

Daisy terkejut dengan jumlah makanan yang di pesan Wayne.

"enggak papa,sekali sekali kan. lagian nanti juga kalo kamu udah berangkat ke Korea bakal jarang banget makan bareng kaya gini".

"masalahnya bisa habis nggak ni?.kalo nggak kan sayang Wayne mubazir".

ucap Daisy menjelaskan.

"aku yang abisin tenang aja.aku udah siap siap nggak makan dari tadi pagi buat nge habisin ini semua".

Daisy hanya bisa geleng geleng kepala melihat tingkah random Wayne.

"Selamat makan!!!".

ucap Daisy sebelum menyantap makanannya.

"selamat makan juga".

Wayne membalas ajakan Daisy.

sunyi.Daisy dan Wayne sedang berada di pikiran masing masing sambil menikmati makanan mereka.

"Enak banget...".

Daisy berucap sambil menunjukkan jempol tangan nya pada Wayne.

"syukur kalo kamu suka hehehe...".

Wayne ikut senang dengan reaksi Daisy.

"eeeh...".

Daisy seketika membatu,kala ibu jari Wayne menyentuh bibirnya.

"kamu tuh kaya anak kecil aja.makan masih belepotan".

reflek Wayne mengusap bibir Daisy karena ada sisa makanan di sana.

"he..he..he..".

Daisy hanya tertawa kikuk dengan tindakan Wayne.

jantung Daisy berdegub kencang.pipinya memerah, seperti kepiting rebus.

"lanjut gih makannya".

ucap Wayne pada Daisy yang masih mencerna kejadian yang barusan terjadi.

"i...iya Wayne".

Daisy pun lanjut menghabiskan makanannya.

jujur Daisy sudah kenyang sekali,tidak sanggup menghabiskan makanan yang masih tersisa,Untung ada Wayne yang bertanggung jawab untuk menghabiskan semua makanan sampai tak bersisa.

"Alhamdulillah...kenyang".

ucap Wayne ketika sudah selesai menghabiskan semua makanan yang tersisa.

"iya lah kenyang.orang makan segitu banyak".

Daisy berucap sambil menunjuk ke tempat piring yang tadi di gunakan untuk alas makanan.

"iya...kan katanya kalo nggak abis mubazir.yaudah aku abisin kan".

"iya...iya...".

Daisy mengalah karena merasa tertohok akan ucapannya sendiri.

"tunggu bentar ya,aku bayar dulu".

Wayne pergi meninggalkan Daisy untuk membayar makanan yang telah di pesan.

"hu'um".

Daisy hanya mengangguk pada Wayne.

selang beberapa saat Wayne kembali menghampiri Daisy.

"udah...pulang yuk".

ajak Wayne pada Daisy yang sedang asik bermain dengan ponselnya.

"owh udah?... ayok".

Daisy dan Wayne pun keluar dari tempat makan tersebut.

"Nanti aku mau mampir ke toko cokelat sebentar ya".

ucap Wayne sesaat sebelum menekan pedal gasnya.

"oke".

Daisy hanya mengangguk mengiyakan Wayne.

selepas itu,Wayne langsung menginjak pedal gasnya menuju toko cokelat.

sesampainya di toko cokelat,Wayne langsung turun dari motor nya.

"tunggu sini bentar jangan kemana mana ya".

ucap Wayne memperingatkan pada daisy.dan Daisy hanya mengangguk sebagai respon perkataan Wayne.

Wayne pun langsung masuk ke dalam toko cokelat meninggalkan Daisy yang masih duduk di jok motor Wayne.

setelah sepermenit kemudian, Daisy di kagetkan dengan kedatangan Wayne yang lansung memberi coklat padanya.

"buat kamu".

Wayne berucap sambil mengulurkan sebatang coklat di tangan nya.

"eeh...kamu suka coklat?".

Daisy bertanya pada Wayne penasaran,karena tiba tiba memberi coklat.

"iya..soalnya manis.kaya kamu".

"blushhh...".

pipi Daisy seketika merona sejadi jadinya.

"apaan sih Wayne".

Daisy berucap sambil menundukkan wajahnya karena malu.

"beneran...kamu itu manis.jujur".

Wayne mengucapkan kata itu sungguh sungguh.

"udah ayo Wayne pulang".

Daisy yang sudah tidak tahan lagi mencoba untuk mengalihkan pembicaraan.

"aku boleh nggak nanya sesuatu sama kamu?".

Wayne berkata dengan nada serius.

"boleh.tanya apa?.

Daisy menjawab pertanyaan Wayne.

"boleh ngga aku suka sama kamu?".

"Deg.....".

jantung Daisy seakan mau copot mendengar perkataan Wayne.

"Aku nggak maksa kamu buat balas pertanyaan aku,yang penting aku udah ucapin semua rasa yang mau aku ucapin sama kamu".

Wayne berucap dengan nada tulusnya.

"yaudah ayo pulang".

ajak Wayne pada Daisy yang masih mematung di tempat mencerna kata kata Wayne.

Daisy hanya mengangguk tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

mereka pun akhirnya pulang.Wayne mengantar Daisy ke rumahnya terlebih dahulu.hanya perlu waktu 15 menit untuk sampai rumah Daisy,karena jarak rumah Daisy tidak terlalu jauh.

sesampainya di rumah Daisy.

"ini nitip buat ibu kamu ya".

Wayne memberikan sekotak cokelat pada Daisy.

"makasih Wayne udah repot repot...".

ucap Daisy berterima kasih kepada Wayne.

"bukan apa apa kok.lagian cuma cokelat.yaudah aku pamit pulang ya".

Wayne pamit pada Daisy sebelum meninggalkan Daisy.

saat Wayne baru aja akan menginjak pedal gasnya,suara ibu Daisy menghampiri Indra pendengaran nya.

"Wayne!!!nggak mampir dulu?".

ucap ibu Daisy setengah berteriak pada Wayne.

"makasih Tante...kapan kapan aja.Wayne langsung pulang aja soalnya udah sore juga".

Wayne yang mendengar perkataan ibu Daisy pun menyahuti.

"yaudah hati hati ya".

peringat ibu Daisy pada Wayne.

"oke Tante".

setelah nya Wayne langsung menginjak pedal gasnya untuk segera pulang meninggalkan Daisy dan ibu Daisy.

sedangkan Daisy masih sulit mencerna kejadian hari ini bersama Wayne.ada apa dengan Wayne?.

apakah ucapannya yang tadi itu sungguh sungguh?.

jantung Daisy seakan mau meledak jika mengingat kejadian tadi.