"Papa ingin kau bertanggung jawab dan menikahi Kionna sesegera mungkin, Nak," ucap pria paruh baya kepada sang putranya.
Kael sontak tertegun mendengar kalimat konyol yang lagi-lagi terlontar dari mulut sang ayah. Dia tidak habis pikir mengapa papanya bisa-bisanya terpikir bahwa Kael yang melakukannya dan semua yang terjadi pada Kionna saat ini adalah ulahnya.
Padahal kenyataannya, itu semua tidak benar. Kael mencoba menahan amarah yang sudah mulai meluap-luap. Dia tidak ingin kehilangan kendali karena melihat kondisi sang ayah yang baru saja pulih kembali.
Akan tetapi, sesabar apa pun kita jika bertemu atau dihadapkan dengan sesuatu yang sangat tidak logis serta tidak masuk akal dan lagi harus bertanggung jawab atas apa yang sama sekali tidak kita perbuat sebelumnya, pasti sangat kesal, bukan?
Dan itulah yang sedang dirasakan oleh Kael saat ini.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com