Benvolio tersenyum licik saat Mataya berkata seperti itu padanya. "Apa kau akan benar-benar mengabulkan permintaanku, Nona?"
"Selama aku mampu, akan ku kabulkan permintaanmu." Mataya menekankan ucapannya.
"Baiklah, bagaimana jika kau menjadi pacarku, Nona?" ujar Benvolio secara tiba-tiba.
Mataya hampir saja menganga dibuatnya. Dia terkejut dengan permintaan aneh pria yang ada di hadapannya tersebut. "Dasar sinting!"
Benvolio terkekeh, "Jangan terlalu serius, Nona. Aku hanya bercanda. Lagi pula kau bukanlah tipe wanita yang ku suka."
"Bodoh! Apa yang barusan aku katakan padanya?! Kenapa aku selalu tertarik untuk menggoda wanita ini? Apa karena dia juga yang temperamental sama seperti diriku?" batin Benvolio mengutuk dirinya sendiri.
Mataya memutarkan bola matanya malas, "Cih."
"Aku ingin kau menyetujui tawaran kerja sama perusahaanku beberapa hari yang lalu dan juga menjadi partnerku," lanjut Benvolio yang akhirnya mengutarakan keinginannya dari Mataya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com