"Okey! Sudah dulu ya! Masa kau sedang berkencan, tetapi mengabaikan wanitamu! Kau kan sangat sulit mendapatkan Mataya, aku tidak mau merusak momenmu dengannya. Dadah. Buona fortuna! (Semoga berhasil)!" Callista dengan cepat memutus panggilan yang masih terhubung dengan sang kakak setelah berkata dengan demikian.
"Cih, dia ini! benar-benar! Senang sekali meledek orang!" gerutu Benvolio pelan, tetapi masih dapat terdengar dengan jelas di telinga Mataya.
Mataya lantas kembali menoleh ke arah Benvolio dan berkata, "Ada apa? Apakah terjadi sesuatu kembali di Shanghai?" Mataya bertanya dengan ekspresi yang menggemaskan di mata Benvolio dan sembari melahap gulali yang ada di tangannya.
Benvolio sontak tertegun melihat raut wajah Mataya yang sangat menggemaskan. Dia lantas tidak menjawab pertanyaan Mataya, melainkan terlarut dalam menatapi pesona kecantikan sang kepala jaksa tersebut.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com