"Apa bagusnya, brengsek?! Cepat pakai bajumu, dasar mafia gila!" sentak Mataya dengan sangat geram melihat kelakuan Benvolio.
Benvolio malah semakin menjadi-jadi dan lanjut mengusili Mataya. Dia malah duduk di samping Mataya dengan sangat santai dan menatap wanita itu lekat-lekat. "Aku sudah melihatmu semalam, kenapa kau malu-malu saat melihatku yang seperti ini?" bisik Benvolio dengan jahil.
Mataya sontak segera menurunkan kedua tangan yang menutupi matanya sebelumnya dan menatap Benvolio dengan sangat terkejut. Matanya terbeliak lebar dan mulutnya hampir ternganga mendengar pernyataan tersebut.
"Apa maksudmu? Se—semalam apa yang kita lakukan? A—apa yang telah terjadi dengan kita berdua?" tanyanya gemetaran dan ragu sekaligus takut dia telah melakukan sesuatu yang sangat konyol bersama dengan Benvolio semalam.
"Menurutmu?" jawab Benvolio dengan senyum nakalnya.
"BENVOLIO!" raung Mataya kembali.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com