"Bu, sudah ya, ikhlasin kepergian bapak. Biar bapak juga tenang di sisi Tuhan," ucap Viola dan terus mengusap lembut pundak oma Tamara yang kembali menangis saat proses pemakaman sang suami sedang dilangsungkan.
Sementara Mataya dan Biserka sengaja menggunakan kaca mata hitam mereka untuk menutupi mata mereka yang sudah sangat sembab akibat terus menangis. Mataya dan Biserka juga menggunakan tudung hitam untuk menutupi raut wajah mereka yang masih terlihat begitu sedih.
Benvolio menepuk pelan pundak Mataya dan berbisik pelan, "Kau pasti bisa melewati ini semua, Mataya. Ikhlaskan kepergian eyang kakung agar beliau bisa pergi dengan tenang, ok?"
Mataya menghembuskan desah napas berat dan mengangguk dengan berat hati mengiyakan ucapan Benvolio.
Sementara Kazayn yang berada di sisi kirinya pun ikut menenangkan Mataya dengan terus menggenggam erat tangan Mataya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com