Dua pemuda itu sama tertawa-tawa, menyeringai dan mendekati tepian danau. Mereka mengira gadis itu adalah seorang gadis yang lemah, seorang gadis biasa yang bisa mereka permainkan sesuka hati.
Memang, Delima yang sedang berada di dalam danau itu memang menunduk dengan tubuh yang basah kuyup, dari ujung kepala hingga ke bawah. Dan itu memang terlihat seperti seorang gadis yang sedang berpasrah diri saja dengan apa yang akan terjadi kepadanya.
Kedalaman danau di sisi di dekat bangku taman itu setinggi pinggang Delima.
Namun yang tidak disadari oleh kedua pemuda yang sedang dipenuhi nafsu menggelegak itu, adalah senyum tipis yang teramat aneh bahkan terlihat mengerikan, yang terukir di sudut bibir gadis yang tertunduk tersebut. Dan sorot matanya itu, terlihat begitu dingin laksana dua bilah pedang tertajam yang siap menebas leher siapa saja.
Dua pemuda masih tertawa-tawa, keduanya mendekat ke tepi danau. Pemuda yang pertama lantas berjongkok.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com