Hari ini adalah hari kedua aku kerja di PT D&D, seperti biasa jam 7 malam aku menunggu bus jemputan lewat, malam ini sangat sunyi, sebab tadi sore hujan mengguyur bumi Batamku, dari kejauhan ku dengar lolongan anjing suaranya sungguh membuat bulu kuduk merinding.
Saat lolongan anjing berhenti bus Nuansa yang menjemput datang, seperti biasa aku duduk di belakang pintu, aku tersenyum kepada supir bus dan dia membalas dengan seringai misterius.
Saat ku tatap semua penumpang malam ini aku melihat mereka menundukkan kepala, batinku berkata mungkin mereka lelah seperti aku karena baru pertama masuk malam.
Entah dari mana datangnya aku mencium aroma anyir dan busuk dari dalam bus, membuat ingin muntah, saat mau muntah aku melihat mata supir bus melotot ke arahku.
Sungguh perjalanan ini begitu lama aku rasa, ingin rasanya cepat sampai ke PT biar bisa muntah di toilet sepuasnya untuk mengeluarkan isi perutku.
Selang beberapa jam sampai sudah bus masuk ke dalam area PT setelah bus berhenti buru-buru aku lari masuk ke gedung untuk mencari toilet.
Setelah lari kesana kemari dantidak menemukan toilet hingga di pojok sana aku nampak seseorang sedang mengepel lantai, aku dekati dia ternyata adalah cleaning service.
"Permisi bapak, toilet di sebelah mana ya?"
"Disana ...!" jawabnya dengan suara berat sambil menunjuk arah toilet.
Setelah mengucapkan terimakasih aku langsung menuju arah yang di tunjuk.
Benar saja aku menemukan ruangan besar di depannya ada nama toilet wanita, buru-buru masuk saat masuk betapa kagetnya aku sebab toilet itu sangat kotor, banyak debu, tikus dan kecoa saling berkejaran seakan kaget melihat kedatanganku.
Tanpa berfikir panjang aku langsung menuju wash tafel dan muntah sepuasnya, saat menyalakan kran tiba-tiba aku melihat air yang keluar berwarna merah.
"Aaaaa ... aku menjerit-jerit sebab darah itu muncrat mengenai baju dan tanganku."
"Ada apa?" Suara berat mengagetkan saat menoleh aku melihat cleaning service tadi sudah berada di dekatku, kapan dia masuk akupun tak tahu.
"I ... ini ke ... kenapa airnya merah dan bau amis"
"Coba aku cek dulu!" Jawabnya tetap dengan suara berat dan parau.
"Lihat! Airnya putih tidak merah, itu perasaan kamu saja"
Aku menatap tak percaya tapi benar adanya air itu tidak berwarna putih, akupun langsung cuci muka dan tangan setelah itu keluar dari toilet.
Aku mencari cleaning service tadi namun sudah tidak ada, saat keluar aku melewati area produksi, dan kulihat ribuan karyawan sedang bekerja.
Mereka bekerja sangat serius, nggak ada satupun yang bicara, setelah berkeliling area produksi sampai sudah aku di line, dan aku lupa ternyata belum pascard jadi aku memutuskan akan pergi pascard dulu, saat akan pergi aku bertemu kak Dewi.
"Sarah ..! kamu mau kemana?"
"Saya lupa belum pascard kak!"
"Tadi kamu dari mana? sampai kamu nggak ikut meeting?"
"Sa ... saya dari toilet"
"Lain kali kalau mau kemana-mana bilang sama kakak takutnya nyasar sebab kamu adalah tanggung jawab kakak!"
"I ... iya kak!"
"Kamu nggak usah pascard langsung kerja saja, sini badge name kamu, biar kakak yang pascard"
"Ta ... tapi kak! ini tas saya juga belum saya taruh di loker" Sarah berkata sambil menunjukan tasnya.
"Sini biar kakak yang naruh di loker kamu kerja aja sana, nanti kalau nggak target kamu nggak boleh pulang!"
Aku menuruti perintah kak Dewi dan mengambil barang di line untuk aku cek.