webnovel

Bayi di Depan Rumahku

Blurb Kehidupan rumah tangga, tak lengkap jika sang malaikat kecil belum hadir. Lima tahun sudah kami mengarungi bahtera rumah tangga. Namun, tanda-tanda malaikat kecil belum hadir juga di rahimku. Segala cara sudah kami coba. Namun, tak ada satupun yang berhasil. Hingga suatu hari, seorang bayi perempuan ditinggalkan seseorang di depan rumah kami. Awalnya kami akan melaporkannya pada ketua RT. Namun, sebuah ide gila hadir di otakku. Dan suami menyetujuinya. Kami mengadopsi bayi itu dan memberikan nama keluarga suami padanya. Entah apa yang terjadi tanpa sepengetahuanku. Segala kejanggalan terjadi semenjak bayi itu datang. Mulai dari liontinku yang hilang ada pada bayi itu, sampai sikap suamiku yang tiba-tiba berubah. Bayi itu seakan menjadi pusat utama dunianya. Bukan karena aku cemburu, tetapi sikapnya sangat berlebihan. Semuanya menjadi aneh, terlebih banyak hal-hal yang disembunyikan dariku. Suamiku, Papa dan Mama mertua, dan yang lebih mengherankan pembantu di rumahku. Akankah semuanya akan terbongkar? Dan dapatkah aku bisa menghadapi semuanya?

E_Rinrien · Urbano
Classificações insuficientes
348 Chs

Seseorang

Rumah sakit sudah hampir dekat, tapi Pak Anton masih belum menampakkan tanda-tanda akan turun dari mobil. Walau posisinya berada di kursi belakang, tetap saja rasanya tidak enak. Aku melirik padanya dan berharap Pak Anton paham.

Tapi pria itu masih saja diam dan sibuk dengan ponselnya. Ponselku terasa bergetar, aku segera meraih benda tersebut dan melihat layar. Mas Denis menelponku, langsung saja kuminta Pak Anton untuk diam.

"Ya Mas," jawabku.

"Dinda, kamu jadi ke rumah sakit siang ini?" tanya Mas Denis.

"Jadi, ini sudah dekat rumah sakit."

"Oh ya udah kalau gitu aku lega. Aku mungkin baru bisa malam datang ke sana."

Demi mendengar yang disampaikan Mas Denis, rasanya hatiku sangat lega.

"Oh gitu, ya udah Mas."

"Tolong jagain Aisha, aku hutang budi sama kamu."

"Apa keluarga Aisha sudah dikasih tahu?"

"Sudah, tapi kan, mereka lagi liburan di luar negeri."

"Oh, ya sudah Mas."

"I love you sayang."

"Sama-sama."

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com