webnovel

Bayi di Depan Rumahku

Blurb Kehidupan rumah tangga, tak lengkap jika sang malaikat kecil belum hadir. Lima tahun sudah kami mengarungi bahtera rumah tangga. Namun, tanda-tanda malaikat kecil belum hadir juga di rahimku. Segala cara sudah kami coba. Namun, tak ada satupun yang berhasil. Hingga suatu hari, seorang bayi perempuan ditinggalkan seseorang di depan rumah kami. Awalnya kami akan melaporkannya pada ketua RT. Namun, sebuah ide gila hadir di otakku. Dan suami menyetujuinya. Kami mengadopsi bayi itu dan memberikan nama keluarga suami padanya. Entah apa yang terjadi tanpa sepengetahuanku. Segala kejanggalan terjadi semenjak bayi itu datang. Mulai dari liontinku yang hilang ada pada bayi itu, sampai sikap suamiku yang tiba-tiba berubah. Bayi itu seakan menjadi pusat utama dunianya. Bukan karena aku cemburu, tetapi sikapnya sangat berlebihan. Semuanya menjadi aneh, terlebih banyak hal-hal yang disembunyikan dariku. Suamiku, Papa dan Mama mertua, dan yang lebih mengherankan pembantu di rumahku. Akankah semuanya akan terbongkar? Dan dapatkah aku bisa menghadapi semuanya?

E_Rinrien · Urbano
Classificações insuficientes
348 Chs

Sahabat Pengkhianat

145--

"Kamu janji mau anterin aku ke Pak Anton?" tanyaku menatap Joe lekat.

"Aku janji Dinda, selama kamu tidak melanggar jam praktekku," jawab Joe.

"Terima kasih banyak Joe. Aku, masih ingin bertemu dengannya. Walaupun sekarang dia masih cuek." Kuhela napas panjang mengingat pertemuan kami tadi. Hati kembali merasakan perih.

"Maksud kamu apa?" Joe balik bertanya.

"Pak Anton tidak menyambut kedatanganku ke sana. Dia malah mengusirku menyuruh pulang. Pria itu memang sangat kejam," sahutku menundukkan kepala dalam-dalam.

"Hmmm, kamu jangan marah sama dia. Mau bagaimanapun, kamu yang salah dan penaltinya double. Kabur dari Malaysia lalu tiba-tiba nemuin Anton," kata Joe.

"Iya, aku emang salah Joe. Aku sadar diri kok," jawabku sambil terisak.

"Ya sudah, kalah kamu memang menyadari kesalahan. Jangan kaya anak kecil deh, takut sebentar terus ngulangin lagi," ujar Joe sambil mengusap wajahku dengan lembut.

"Oke Pak Dokter, saya mendengarkan petuahnya," sahutku memberikan hormat.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com