145--
"Kamu janji mau anterin aku ke Pak Anton?" tanyaku menatap Joe lekat.
"Aku janji Dinda, selama kamu tidak melanggar jam praktekku," jawab Joe.
"Terima kasih banyak Joe. Aku, masih ingin bertemu dengannya. Walaupun sekarang dia masih cuek." Kuhela napas panjang mengingat pertemuan kami tadi. Hati kembali merasakan perih.
"Maksud kamu apa?" Joe balik bertanya.
"Pak Anton tidak menyambut kedatanganku ke sana. Dia malah mengusirku menyuruh pulang. Pria itu memang sangat kejam," sahutku menundukkan kepala dalam-dalam.
"Hmmm, kamu jangan marah sama dia. Mau bagaimanapun, kamu yang salah dan penaltinya double. Kabur dari Malaysia lalu tiba-tiba nemuin Anton," kata Joe.
"Iya, aku emang salah Joe. Aku sadar diri kok," jawabku sambil terisak.
"Ya sudah, kalah kamu memang menyadari kesalahan. Jangan kaya anak kecil deh, takut sebentar terus ngulangin lagi," ujar Joe sambil mengusap wajahku dengan lembut.
"Oke Pak Dokter, saya mendengarkan petuahnya," sahutku memberikan hormat.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com