webnovel

Bayi di Depan Rumahku

Blurb Kehidupan rumah tangga, tak lengkap jika sang malaikat kecil belum hadir. Lima tahun sudah kami mengarungi bahtera rumah tangga. Namun, tanda-tanda malaikat kecil belum hadir juga di rahimku. Segala cara sudah kami coba. Namun, tak ada satupun yang berhasil. Hingga suatu hari, seorang bayi perempuan ditinggalkan seseorang di depan rumah kami. Awalnya kami akan melaporkannya pada ketua RT. Namun, sebuah ide gila hadir di otakku. Dan suami menyetujuinya. Kami mengadopsi bayi itu dan memberikan nama keluarga suami padanya. Entah apa yang terjadi tanpa sepengetahuanku. Segala kejanggalan terjadi semenjak bayi itu datang. Mulai dari liontinku yang hilang ada pada bayi itu, sampai sikap suamiku yang tiba-tiba berubah. Bayi itu seakan menjadi pusat utama dunianya. Bukan karena aku cemburu, tetapi sikapnya sangat berlebihan. Semuanya menjadi aneh, terlebih banyak hal-hal yang disembunyikan dariku. Suamiku, Papa dan Mama mertua, dan yang lebih mengherankan pembantu di rumahku. Akankah semuanya akan terbongkar? Dan dapatkah aku bisa menghadapi semuanya?

E_Rinrien · Urbano
Classificações insuficientes
348 Chs

Rasa Yang Sama

Hari ini cukup melelahkan, setelah menunggu kepastian dari Pak Anton. Akhirnya pria itu datang saat akan tiba jam istirahat. Wajah Pak Anton sangat lelah dan masih terlihat berduka. Tiba waktunya makan siang, Pak Anton masih saja duduk di kursinya.

Aku tidak berani bertanya atau mengajaknya ke kantin. Kehilangan orang yang dicintai pastilah sangat berat baginya. Siapapun itu akan mengalami hal yang sama, mungkin juga aku suatu hari nanti. Aku menunggu Pak Anton sampai pukul dua siang, tapi pria itu tidak ada tanda-tanda akan beranjak.

Pak Anton hanya duduk seperti manequin hidup yang hanya berkedip sesekali. Perut semakin terasa keroncongan, cacing cacing di dalamnya seakan menari meminta jatah untuk diisi. Tapi aku tidak berani keluar dari ruangan kerja, apalagi jam istirahat sudah berakhir satu jam lalu.

"Kenapa nggak makan? Perut kamu berisik, bikin pikiran saya ke ganggu aja," kata Pak Anton. Akhirnya setelah sekian jam diam, Pak Anton mau bicara.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com