webnovel

Bayi di Depan Rumahku

Blurb Kehidupan rumah tangga, tak lengkap jika sang malaikat kecil belum hadir. Lima tahun sudah kami mengarungi bahtera rumah tangga. Namun, tanda-tanda malaikat kecil belum hadir juga di rahimku. Segala cara sudah kami coba. Namun, tak ada satupun yang berhasil. Hingga suatu hari, seorang bayi perempuan ditinggalkan seseorang di depan rumah kami. Awalnya kami akan melaporkannya pada ketua RT. Namun, sebuah ide gila hadir di otakku. Dan suami menyetujuinya. Kami mengadopsi bayi itu dan memberikan nama keluarga suami padanya. Entah apa yang terjadi tanpa sepengetahuanku. Segala kejanggalan terjadi semenjak bayi itu datang. Mulai dari liontinku yang hilang ada pada bayi itu, sampai sikap suamiku yang tiba-tiba berubah. Bayi itu seakan menjadi pusat utama dunianya. Bukan karena aku cemburu, tetapi sikapnya sangat berlebihan. Semuanya menjadi aneh, terlebih banyak hal-hal yang disembunyikan dariku. Suamiku, Papa dan Mama mertua, dan yang lebih mengherankan pembantu di rumahku. Akankah semuanya akan terbongkar? Dan dapatkah aku bisa menghadapi semuanya?

E_Rinrien · Urbano
Classificações insuficientes
348 Chs

Prank Bang Anton

"Terus gue sekarang harus gimana? Gue bingung kalau dia lagi begini," kataku bingung. Menghela napas berpasrah diri sepertinya yang akan kulakukan ke depannya.

"Lu nggak bela diri sama sekali? Lo nggak bilang sama dia dan ngingetin dia kalau apa yang lo lakuin juga itu gara-gara permintaannya? Heran gue sama si Anton. Egois bener jadi orang," ujar Herlina masih penuh dengan emosi membara.

"Udah, Lin, tapi mau gimana lagi? Lu tahu Bang Anton kalau lagi gitu susahnya kayak apaan? Tahu gua sampai pusing harus ngapain parah, 'kan, dia kalau marah?" kataku menunduk dalam.

"Ya, emang parah banget dia. Nggak tahu apa lo di sini sendirian? Di negeri orang, tapi sama lakinya sendiri digituin. Sakit tahu!" kata Herlin menggerutu.

"Gue kalau lagi kayak gini cuman pengen ada di pelukan mama, tapi sayangnya gue nggak sampai hati ceritain keadaan ini. Apalagi kalau tahu mereka sayang banget sama Bang Anton." Netraku memanas, lalu menguarkan tetesan air mata.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com