webnovel

Bayi di Depan Rumahku

Blurb Kehidupan rumah tangga, tak lengkap jika sang malaikat kecil belum hadir. Lima tahun sudah kami mengarungi bahtera rumah tangga. Namun, tanda-tanda malaikat kecil belum hadir juga di rahimku. Segala cara sudah kami coba. Namun, tak ada satupun yang berhasil. Hingga suatu hari, seorang bayi perempuan ditinggalkan seseorang di depan rumah kami. Awalnya kami akan melaporkannya pada ketua RT. Namun, sebuah ide gila hadir di otakku. Dan suami menyetujuinya. Kami mengadopsi bayi itu dan memberikan nama keluarga suami padanya. Entah apa yang terjadi tanpa sepengetahuanku. Segala kejanggalan terjadi semenjak bayi itu datang. Mulai dari liontinku yang hilang ada pada bayi itu, sampai sikap suamiku yang tiba-tiba berubah. Bayi itu seakan menjadi pusat utama dunianya. Bukan karena aku cemburu, tetapi sikapnya sangat berlebihan. Semuanya menjadi aneh, terlebih banyak hal-hal yang disembunyikan dariku. Suamiku, Papa dan Mama mertua, dan yang lebih mengherankan pembantu di rumahku. Akankah semuanya akan terbongkar? Dan dapatkah aku bisa menghadapi semuanya?

E_Rinrien · Urbano
Classificações insuficientes
348 Chs

Konsep Berbeda

"Ya gak gitu juga konsepnya, Dinda. Kalau memang orang nggak punya, tidak usah mengadakan hal seperti ini," jawab Danisya.

"Oh gua kira emang harus maksain juga karena nggak etis ya kasihan mereka," kataku.

"Ya lu juga aneh-aneh aja pemikirannya mana ada. Peraturan itu dibuat untuk ditaati bukan untuk dilanggar. Islam itu memudahkan bukan mempersulit paham lo sampai sini," tandasnya.

"Ya kan kita kadang terlalu tunduk sama adat masyarakat Sya. Ada rekan segala cara hanya untuk dipandang baik di mata Tetangga, mereka lebih takut dengan julidnya omongan tetangga daripada takut kesusahan. Saat semua sudah dikorbankan yang ditinggalkan malah nambah utang," kataku.

"Iya emang bener tapi Nggak semua juga harus lo sama ratakan deh. Kita Indonesia beragam sejarah soal tahlilan aja simpang siur jadi udahlah," jawab Danisya.

"Oke jangan marah ya udah, lo lanjutin lu kerjaan gue cuman lihatin ya. Sorry nggak bisa bantu," kataku.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com