webnovel

Bayi di Depan Rumahku

Blurb Kehidupan rumah tangga, tak lengkap jika sang malaikat kecil belum hadir. Lima tahun sudah kami mengarungi bahtera rumah tangga. Namun, tanda-tanda malaikat kecil belum hadir juga di rahimku. Segala cara sudah kami coba. Namun, tak ada satupun yang berhasil. Hingga suatu hari, seorang bayi perempuan ditinggalkan seseorang di depan rumah kami. Awalnya kami akan melaporkannya pada ketua RT. Namun, sebuah ide gila hadir di otakku. Dan suami menyetujuinya. Kami mengadopsi bayi itu dan memberikan nama keluarga suami padanya. Entah apa yang terjadi tanpa sepengetahuanku. Segala kejanggalan terjadi semenjak bayi itu datang. Mulai dari liontinku yang hilang ada pada bayi itu, sampai sikap suamiku yang tiba-tiba berubah. Bayi itu seakan menjadi pusat utama dunianya. Bukan karena aku cemburu, tetapi sikapnya sangat berlebihan. Semuanya menjadi aneh, terlebih banyak hal-hal yang disembunyikan dariku. Suamiku, Papa dan Mama mertua, dan yang lebih mengherankan pembantu di rumahku. Akankah semuanya akan terbongkar? Dan dapatkah aku bisa menghadapi semuanya?

E_Rinrien · Urbano
Classificações insuficientes
348 Chs

Keadaan Asing

179

Setelah bicara dengan Mama, aku keluar dari kamar dan terkejut melihat Pak Anton sudah duduk di ruang tv hotel. Aku melirik padanya begitu juga pria itu membalas tatapanku, namun dia acuh saja tidak menyuruhku untuk apapun akhirnya aku menghampirinya.

"Katanya mau pergi sama mereka. Kok, balik lagi ke sini, Bang?" tanyaku.

"Ngapain pergi sendiri, orang istriku aja di sini. Kenapa aku senang-senang sendiri, sedangkan istriku kesepian di hotel," jawabnya sambil mengerlingkan mata,

"Aduh tolong deh Pak, jangan kayak gitu. Saya tuh masih asing tahu dengan keadaan ini," kataku.

"Masih manggil saya dengan sebutan Pak?" Pak Anton menatap tajam padaku, sebelah sudut alisnya terangkat.

"Maaf, Bang, saya lupa," jawabku.

"Saya lapar istri, temani saya makan," kata Pak Anton.

"Hah?" Aku terkejut mendengarnya dan mengernyitkan dahi.

"Tidak dengar juga? Saya lapar, artinya mau makan," sengitnya.

"Makan apa, biar saya siapkan, Bang."

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com