webnovel

Bayi di Depan Rumahku

Blurb Kehidupan rumah tangga, tak lengkap jika sang malaikat kecil belum hadir. Lima tahun sudah kami mengarungi bahtera rumah tangga. Namun, tanda-tanda malaikat kecil belum hadir juga di rahimku. Segala cara sudah kami coba. Namun, tak ada satupun yang berhasil. Hingga suatu hari, seorang bayi perempuan ditinggalkan seseorang di depan rumah kami. Awalnya kami akan melaporkannya pada ketua RT. Namun, sebuah ide gila hadir di otakku. Dan suami menyetujuinya. Kami mengadopsi bayi itu dan memberikan nama keluarga suami padanya. Entah apa yang terjadi tanpa sepengetahuanku. Segala kejanggalan terjadi semenjak bayi itu datang. Mulai dari liontinku yang hilang ada pada bayi itu, sampai sikap suamiku yang tiba-tiba berubah. Bayi itu seakan menjadi pusat utama dunianya. Bukan karena aku cemburu, tetapi sikapnya sangat berlebihan. Semuanya menjadi aneh, terlebih banyak hal-hal yang disembunyikan dariku. Suamiku, Papa dan Mama mertua, dan yang lebih mengherankan pembantu di rumahku. Akankah semuanya akan terbongkar? Dan dapatkah aku bisa menghadapi semuanya?

E_Rinrien · Urbano
Classificações insuficientes
348 Chs

Hampir menyerah

"Gue udah nggak sanggup deh Nabilah image gue jadi jelek gara-gara kamu, " kataku.

"Gimana bisa lo nyerah Din orang juga dimulai ini baru dua minggu loh," sahut Nabila.

"Kebiasaan kamu mah Dinda suka mikirin gimana pendapat," kata Bang Anton.

"Ya bukan masalah kayak gitu juga Bang. Aku punya harga diri, aku juga punya nama baik yang harus dijag. Bagaimana orang mau mengenalku kalau cuman dari image aku yang jelek aja. Gimana jelasinnya coba, bukankah kita punya outlet makanan sekarang, kalau misalnya nanti nama kita jadi jelek gara-gara hal kayak gini kita bisa apa lagi," cecarku kesal pada Bang Anton.

"Ini kan, bukan di Indonesia yang setiap saat kamu akan di-judge jelek. Lagi pula belum tentu semua orang paham apa yang terjadi tadi di kantor aerox ya kan Nabil," jawab Bang Anton.

"Seenteng itu kamu ya Bang, nggak mau melindungi harga diri istrimu," kataku semakin meradang mendapat tanggapan santai.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com