Malam harinya kami mengadakan pesta dansa kecil-kecilan, seperti yang direncanakan oleh Bang Anton. Tetapi anehnya suamiku seperti berbeda sikap, dia cenderung diam jarang bicara. Tidak biasanya Bang Anton seperti itu, apalagi saat berkumpul dengan para suami dari temanku.
Selalu ada bahasan yang akan mereka jadikan topik pembicaraan, baik dari pekerjaan pengalaman, maupun yang sedang trending di internet. Tetapi aku memperhatikan dia diam saja, seakan tidak menikmati malam ini padahal hari ini pun direncanakan olehnya.
"Bang, kamu sakit yah? Kenapa kok diem aja?" tanyaku menghampirinya.
"Biasa aja, cuma lagi bad mood," jawab Bang Anton.
"Kenapa Bang? Ada yang dipikirin yah? Kita lagi liburan loh."
"Banyak yang dipikirin mah tapi yang bikin nyesek cuman satu."
"Nanti setelah acara kita ngomong ya Bang. Semua ini kan sudah Abang rencanakan, jadi tidak enak kalau kita tinggalkan," kataku.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com