webnovel

Bayi di Depan Rumahku

Blurb Kehidupan rumah tangga, tak lengkap jika sang malaikat kecil belum hadir. Lima tahun sudah kami mengarungi bahtera rumah tangga. Namun, tanda-tanda malaikat kecil belum hadir juga di rahimku. Segala cara sudah kami coba. Namun, tak ada satupun yang berhasil. Hingga suatu hari, seorang bayi perempuan ditinggalkan seseorang di depan rumah kami. Awalnya kami akan melaporkannya pada ketua RT. Namun, sebuah ide gila hadir di otakku. Dan suami menyetujuinya. Kami mengadopsi bayi itu dan memberikan nama keluarga suami padanya. Entah apa yang terjadi tanpa sepengetahuanku. Segala kejanggalan terjadi semenjak bayi itu datang. Mulai dari liontinku yang hilang ada pada bayi itu, sampai sikap suamiku yang tiba-tiba berubah. Bayi itu seakan menjadi pusat utama dunianya. Bukan karena aku cemburu, tetapi sikapnya sangat berlebihan. Semuanya menjadi aneh, terlebih banyak hal-hal yang disembunyikan dariku. Suamiku, Papa dan Mama mertua, dan yang lebih mengherankan pembantu di rumahku. Akankah semuanya akan terbongkar? Dan dapatkah aku bisa menghadapi semuanya?

E_Rinrien · Urbano
Classificações insuficientes
348 Chs

Bogor

Hari selanjutnya, keadaan semakin membaik saja, anak-anak kompak satu sama lain kerjasama. Saat membersihkan kamar maupun bekas makan, dua buntalan tidak segan mengajari Daren apa yang menjadi kebiasaan mereka. Kemarin aku sempat berpikir akan susah memasukkan Daren ke dalam keluarga kami.

Hati semakin lega dengan kekompakan mereka. Rasanya aku tidak membutuhkan harta apapun lagi di dunia ini kecuali mereka. Investasi terbaik selain mental adalah anak-anak yang sholeh dan sholehah, sebagai penyambung amalku nanti yang terputus ketika tiba masanya kembali ke alam barzah.

"Mami, hari ini kita mau ke mana lagi?" tanya Kiara.

"Kayaknya, cuman keliling Bogor aja, deh, Kak," jawabku.

"Masa nggak mau naik gunung, gitu. Mumpung kita ada di Bogor," bujuknya.

"Nggak mau, ah. Jangan naik-naik gunung, nanti nyasar, loh," kataku.

"Kakak mau naik gunung? Ya pergi aja," kata Bang Anton

"Hello, Bang! Jangan sembarangan kasih izin ya!" kataku.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com