webnovel

Bayi di Depan Rumahku

Blurb Kehidupan rumah tangga, tak lengkap jika sang malaikat kecil belum hadir. Lima tahun sudah kami mengarungi bahtera rumah tangga. Namun, tanda-tanda malaikat kecil belum hadir juga di rahimku. Segala cara sudah kami coba. Namun, tak ada satupun yang berhasil. Hingga suatu hari, seorang bayi perempuan ditinggalkan seseorang di depan rumah kami. Awalnya kami akan melaporkannya pada ketua RT. Namun, sebuah ide gila hadir di otakku. Dan suami menyetujuinya. Kami mengadopsi bayi itu dan memberikan nama keluarga suami padanya. Entah apa yang terjadi tanpa sepengetahuanku. Segala kejanggalan terjadi semenjak bayi itu datang. Mulai dari liontinku yang hilang ada pada bayi itu, sampai sikap suamiku yang tiba-tiba berubah. Bayi itu seakan menjadi pusat utama dunianya. Bukan karena aku cemburu, tetapi sikapnya sangat berlebihan. Semuanya menjadi aneh, terlebih banyak hal-hal yang disembunyikan dariku. Suamiku, Papa dan Mama mertua, dan yang lebih mengherankan pembantu di rumahku. Akankah semuanya akan terbongkar? Dan dapatkah aku bisa menghadapi semuanya?

E_Rinrien · Urbano
Classificações insuficientes
348 Chs

Bertemu Masa Lalu

Pov Anton.

Setelah sekian lama berbuat banyak untuk Dinda, nyatanya wanita itu tidak bisa melihat ketulusanku. Dia masih saja berpikir negatif, jika hanya satu kali mungkin masih aku maklumi. Tetapi, ini sudah yang ke sekian kalinya Dinda mengatakan pikiran buruknya tentang aku.

Mau bagaimanapun, aku juga manusia yang butuh ketenangan. Jika ditempa terus oleh rasa sakit yang ada, apalagi bersumber dari orang yang paling disayangi. Dunia ini semakin hancur seakan tidak ada tempat untuk berpijak lagi.

Sadar atas apa yang aku ucapkan kepada Dinda tempo hari. Saat ini aku sudah siap menanggung resikonya. Dia mau pisah dariku atau tidak bertegur sapa pun, aku tidak peduli lagi dengannya yang selalu egois.

"Ayah, tidak jemput Mommy?" tanya Kiara.

"Tidak, hari ini jadwal ayah pergi ke makam nenek," jawabku.

"Kok siang hari? Biasanya juga sore, Ayah?" Kiara menyelidik.

"Hari ini agak berbeda," jawabku.

"Oh, begitu ya. Boleh Kakak dan adik-adik semuanya ikut?" tanyanya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com