Dokter dan suster memeriksa keadaan Aisha, aku juga sudah menelpon Mas Denis untuk segera datang ke rumah sakit. Pria itu hanya membalas ya saja, tanpa panjang lebar menjawab pesanku.
"Orang yang nggak tahu diri modelan dia begitu. Udah diurusin tapi nggak tahu terima kasih," bisik Danisya.
"Mungkin dia masih shock, abis operasi Sya. Pasti ada pengaruh obat biusnya," sahutku.
"Lo jangan terlalu baik, Din. Nanti, dia bakal ngelunjak sama lo."
"Iya, gue pasti hati-hati banget."
"Kakak madu gue nggak gini amat deh. Kita berdua malah saling sayang," kata Danisya.
Tak ku pungkiri sikap Aisha memang sangat menyakitkan. Bagaimana tidak, selama dirinya sakit, aku lah yang mengurus segalanya. Tapi ketika sadar, dia sama sekali tidak berucap yang baik. Bahkan, aku tidak berharap dirinya mengucapkan rasa terima kasih.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com