webnovel

BAYANG KENANGAN

“Kau cantik”. Bisik Bayu kepada Rosa, mendengar perkataan Bayu membuat Rosa menjadi salah tingkah, jantung berdebar-debar, Wajah pun memerah, karena perkataan Bayu itu kepada rosa. “Jangan berkata seperti itu, aku jadi malu”. Lalu rosa menoleh ke arah Bayu. Yang sedari tadi wajahnya begitu dekat dari Rosa. “Aku sangat mencintai mu”. Kemudian ia kecup bibir rosa yang tipis itu dengan lembut. Sebuah ciuman hangat mengahangatkan rasa dalam diri mereka.

author_gaje_ya_kan · Urbano
Classificações insuficientes
32 Chs

bab 17

Mempelajari masa lalu untuk memperkirakan masa depan.

Itulah arti penting mengetahui apa arti-nya kehidupan.

Saat mendaki, pasti kita bertujuan untuk sampai di puncak.

Tapi, jangan pernah lewatkan pemandangan indah di perjalanan kehidupan.

"bayu, kalau itu adalah kenangan yang berarti, jangan dilupakan. Sebab jika manusia mati, mereka hanya bisa hidup dalam kenangan orang lain." Ucap rosa lalu tersenyum pada-nya.

Tuhan tak akan menempatkan kita di sini melalui derita demi derita bila ia tak yakin kita bisa melalui-nya.

Begitu juga dengan apa yang rosa jalani, mungkin tuhan mempunyai rencana yang tak ia ketahui.

Jika itu rencana yang baik...

"Kau selalu sama".

"Tak ada beda".

"kau hanya lebih jujur kali ini namun..."

"masih banyak yang tak berubah dari mu". Ucap rosa lirih dalam hati.

Termenung, merenungkan semua kenangan yang dulu.

Mengosok-gosokan kedua telapak tangan, di lihatnya bayu yang berada disamping-nya.

"Apakah kau tak memeriksakannya bayu?" tanya ia.

"Aku tak yakin akan itu, namun aku pernah memeriksakan-nya, namun mereka bilang bahwa ini hanya terjadi padaku, dan belum ada obat-nya".

Sebuah lantai keramik, memantulkan cahaya senja, Menyilaukan mata.

matahari kini mulai tengelam mereka pulang dengan bergandengan tangan.

"Aku akan mempersiapkan itu, namun kau bujuk ia agar percaya akan hal ini" kata orang berbicara lewat telepon kepada-nya.

"Baiklah, aku akan berusaha".

Pagi datang, sinar menyilaukan mata, terbangun dengan hawa dingin masih terasa. Memulai aktivitas dihari ini.

"Apakah kau bisa mempercayaiku?".

Bayu hanya diam, sambil menatap diri Rosa, "jangan bergurau rosa, itu tidaklah lucu".

Ia tak percaya apa yang dikatakan rosa itu, dokter saja tak bisa menyembuhkan diri-nya bagai mana bisa rosa bisa menyembuhkan nya.

"bukankah kau dulu adalah wanita kantoran yang hidup dikota besar jakarta, lalu mengapa kau pindah kesini dan menetap disini?" Tanya bayu kepada rosa.

"Kamu ingin tau?".

Bayu haya diam sambil menatap Rosa.

"aku hanya terauma, maksudku aku begitu ketakutan saat harus bekerja di kantor.

Mereka semua adalah manusia busuk, sikut-menyikut, jilat-menjilat sudah jadi hal biasa, mereka selalu mengunakan cara kotor untuk menjadi yang terbaik, hingga suatu hari.

Aku menyadari ada yang berbeda dari suasana kantorku itu, seperti ada aura iblis didalam-nya.

Setelah beberapa bulan aku menyadari bahwa, ada tindak pembully-an pada seorang senior, awal-nya aku hanya diam, namun karena aku muak meliat tingkah mereka lalu aku bergerak maju dan ingin menolong seniorku, namun dicegah oleh seniorku, "jangan rosa, biarkan ini terjadi pada ku" ucap ia kepada ku.

namun aku tak mengindahkan itu aku masih bergerak maju dan mulai membela ia didepan para pembully itu.

Lalu aku berkata " Menjatuhkan orang lain demi keuntungan sendiri adalah usaha yang sia-sia. Itu arti-nya, mereka sudah menyerah untuk menang".

Namun seperti-nya aku mengacaukan semua itu, dan membuat semua itu menjadi semakin parah saja, hingga suatu pagi aku mendapati diri-nya bunuh diri dengan cara menengak pembersih lantai, mulutnya mengeluarkan busa yang begitu banyak.

Dan setelah itu para pembully itu ditangkap, dan, aku karena terauma, aku mengundurkan diri dan pindah kesini dan bekerja sebagai pegawai negri sipil". Jelas rosa dalam sebuah kisah kelam kehidupan-nya, dan itu masih terbawa didalam kehidupan-nya.

"Kau benar. harus-nya kamu sedikit bersikap dewasa, dan tak mencampuri urusan itu.

Itu akan membuat semua-nya menjadi kacau, namun jika kau inggin menolong dia, harus-nya berpikir dulu, apa yang ingin kau tolong itu, atau bagai mana kau bisa menolong diri-nya" ucap bayu.

"Kau benar bayu, aku mengacaukan nya".