webnovel

BAYANG KENANGAN

“Kau cantik”. Bisik Bayu kepada Rosa, mendengar perkataan Bayu membuat Rosa menjadi salah tingkah, jantung berdebar-debar, Wajah pun memerah, karena perkataan Bayu itu kepada rosa. “Jangan berkata seperti itu, aku jadi malu”. Lalu rosa menoleh ke arah Bayu. Yang sedari tadi wajahnya begitu dekat dari Rosa. “Aku sangat mencintai mu”. Kemudian ia kecup bibir rosa yang tipis itu dengan lembut. Sebuah ciuman hangat mengahangatkan rasa dalam diri mereka.

author_gaje_ya_kan · Urban
Not enough ratings
32 Chs

bab 18

"coba lah kamu pinum obat ini, kita hanya bisa berusaha, dan berdoa, yang menyembuhkan-nya hanya lah ia yang diatas sana".

Memberikan obat kepada bayu, membujuk bayu agar meminum obat itu.

"Baik lah". Ucap bayu, lalu meminum obat yang diberikan rosa itu.

"Kita hanya bisa berusaha, bukankah kamu ingin kesembuhan".

Menimati setiap senyum dari bayu, membuat hati Rosa menjadi senang, bila ini mungkin bisa membuat ia dan bayu bisa bersama lagi, akan ia lakukan semua ini dengan penuh semangat agar apa yang ia inginkan menjadi kenyataan.

Biasa-nya cinta selalu datang bagai badai.

Memporak-porandakan hati yang baru berbahagia, ia datang tanpa diketahui, Namun, saat cintai itu kita sambut dengan pelukan, ia akan membangun kembali sebuah hati yang sudah ia hancurkan itu.

Apakah kali ini ia bisa memeluk cinta-nya, dan membangun lagi sebuah kisah cinta bersama bayu, kisah indah dalam hidup?

Mungkin ini ibarat sinar, menyusup di balik celah lubang (hati yang hancur akan naman-nya cinta).

Jika benar bukankah ini suatu berita yang bagus?

Namun lagi-lagi ada takdir yang harus dilalui.

Bergenggaman tangan, dalam sebuah kata cinta. Tersenyum bersama, melintasi jalan setapak.

Apakah mungkin bahagia akan datang?

Atau...!

Kesedihan lagi yang harus datang kepada-nya. Mengetuk hati, membuka kalbu lama, mengores luka lagi.

Menyimpan kenangan buruk selama sisa hidup-nya.

"Kau seperti bayang kenangan, yang hilang bersama kenangan yang pernah kita buat bersama, kau hanya bayangan bayu". Ucap-nya dulu.

Sungguh sakit! Ia diwaktu dulu, harus menerima kenyataan disaat semua bahagia baru datang kepada-nya, itu hanya sebentar saja rasa-nya itu hanya seperti bayangan.

"Jangan membawa masa lalu mu, tatap lah masa depan". Ucap ibunya dulu.

"jika aku membuang masa lalu, untuk masa depan yang baik. Itu adalah perbuatan buruk untuk ku, membuang masa lalu, berarti menghancurkan pondasi hidup yang selama ini ku bangun". Ucap nya kepada ibu-nya.

ia saat itu begitu sedih, terpukul atas apa yang menimpa diri-nya, ia masih tak percaya bahwa kekasih yang ia sangat cintai, pergi meninggalkan-nya untuk selama-lamanya.

"Ibu hanya bisa berbicara, namun tak pernah merasakan-nya". Ucap nya dengan menyelimuti diri-nya dengan selimut tebal.

Padahal ibu-nya lebih dulu merasakan itu, ditinggal orang yang ibu-nya sayangi (orang tua ibu-nya).

"Jika hilang adalah sebuah kesedihan bagi mu, ibu tak akan membiarkan itu berlarut dalam diri mu". Ucap ibu-nya lalu pergi meninggalkan-nya sedirian dikamar itu.

Setiap hari rosa hanya terbawa dalam kesedihan yang mendalam, sedalam samudra.

Begitu besar cinta-nya kepada Bayu. Hingga ia tak bisa menerima, membayangkan kepergian bayu untuk selama-lamanya.

"Aku merasa tanpa dirimu semua-nya akan terasa membosankan. Namun saat aku melihat diri mu, rasanya begitu menyenangan. Meskipun baru kusadari akhir-akhir ini, tapi ku rasa aku sudah lama mencintai mu, mungkin sejak pertama kita bertemu di sini, digazebo ini". Ucap bayu kepada-nya.

Mendegar perkataan itu, membuat rosa tersipuh, kemudian ia sederkan kepala-nya di dada bayu, lalu ia dongakak kepala-nya.

matanya mentapi wajah bayu dengan sedikit tersenyum ia dekati wajah bayu, lalu mengecup bibir bayu dengan lembut.

"Cinta itu tak perlu ucapan, namun cukup ada rasa, biarlah waktu yang menuntun semua itu dalam ikatan cinta". Kemudian bersender lagi di dada bayu.