"Ya, aku ke sana sekarang, Michella. Tenanglah, jangan menangis. Kamu membuatku khawatir," pinta Theo dengan nada rendah, dia tak suka mendengar wanita yang dia sayang menangis bahkan sampai terisak isak begitu.
Setelah mendengar Theo menyebutkan nama Michella, baru. Mega mengangguk dan menyebut nama Michella dengan bibirnya tanpa suara.
Dia baru tahu jika yang menghubungi putranya adalah Michella, wanita yang manis itu. Ya, di mata Mega. Michella sangat manis, baru kali itu juga Mega menemukan sosok Michella teman perempuan putranya.
Theo memutuskan sambungan mereka setelah dia berjanji akan datang pada Michella. Baiklah katakanlah Theo plin plan, padahal awalnya dia sudah katakan tak akan bisa datang karena acara itu untuk Evans pria yang sudah seperti musuh baginya.
Tapi, Theo datang bukan untuk menghadiri itu dengan suka rela. Dia ke sana karena suara lirih dari temannya yang terdengar sangat menyayat hatinya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com