webnovel

ATRONITH ONLINE (Versi Indonesia)

Seorang pria bernama Bimo Penham menghidupi dirinya melalui hobi game dan streamer online. Disaat sedang online bimo mendapati keanehan dan transmigrasi ke dimensi lain. Namun sayang sekali, alih alih transmigrasi, bimo mengalami kejadian yang buruk hingga hanya jiwanya saja selamat. Dengan bantuan sistem dia memasuki tubuh anak kecil yang baru saja meninggal. Bagaimanakah Bimo berinteraksi, merespon dan bertindak dengan hadangan dihadapinya. Bagaimana juga dengan perjalanan romantis Bimo di dunianya yang baru ini. Ikuti cerita ini dan berpetualang bersama. {Berhubung daoist adalah penulis abal-abal dan kurang terdidik dalam menggunakan tata bahasa yang sempurna. tolong dimaafken sebelumnya ya} Jangan lupa supportnya kepada penulis jalanan ini Selamat membaca

absurdaoist13 · Fantasia
Classificações insuficientes
3 Chs

Chapter 2: Dunia Yang Kejam

"Hening sekali.. Apakah aku sudah mati?" Bimo mencoba melihat sekitar namun sia-sia karena semua gelap total bahkan dia sendiri tidak dapat melihat anggota tubuhnya sendiri.

'Ooh… kenapa lagi ini kepala ku' Bimo merasakan sakit kepala yang menusuk ribuan jarum ke dalam otak nya.

Tidak lama kemudian dia merasakan potongan ingatan yang mulai tersusun dan membentuk suatu cerita. Bimo berusaha konsentrasi dan mengatur nafas lembut yang membuat dirinya perlahan menjadi tenang dan nyaman.

"Oh kasihan sekali anak ini ck ck ck" Bimo mulai menyaksikan gambar-gambar bergerak seperti menonton film.

Tersebut lah Bimo Astromigran. Satu-satunya anak lelaki dari bangsawan kelas bawah keluarga Astromigran.

Walaupun bangsawan, mereka hidup dengan rendah hati dan disayangi oleh para warga yang berada di bawah kepemimpinan Astromigran.

Astromigran mendapatkan gelar bangsawan setelah berhasil memimpin pasukan prajurit bayaran berperang di perbatasan antar kerajaan selama 10 tahun. Dengan jejak kesuksesan yang tinggi ini banyak membuat para bangsawan lain iri dan benci dengan john Astromigran.

John Astromigran menikah dengan Ayu Dwi Yanti dan melahirkan anak lelaki sehat diberi nama Bimo Astromigran.

Mungkin John Astromigran kuat berperang melawan musuh di barisan depan medan perang, tapi dia sangat lemah berperang dalam dunia politik dan karena itu pada suatu saat karena bujukan para bangsawan yang iri dan benci dengan john. Sang raja akhirnya memindahkan wilayah kekuasaan john pindah di perbatasan kerajaan.

Melihat hal ini John hanya bisa pasrah dan berusaha sebaik mungkin untuk dapat melindungi keluarganya.

Ketika Bimo Astromigran berumur 8 tahun, pasukan kerajaan tetangga menyerang, membunuh dan membakar kota tempat john Astromigran memimpin. Semuanya hancur… Ayah dan Ibunda meninggal dalam perang. Astromigran pun tak luput dari tusukan pedang tajam tentara kerajaan tetangga dan mati karena kehabisan darah.

"Haizz.. Nasib mu malang sekali Bimo Astromigran"

"Kalau aku bisa pulih nanti diriku dan dirimu adalah satu dan mulai saat ini aku akan menggunakan nama keluarga mu Astromigran sebagai nama keluarga ku"

"Eh.. cahaya apa itu?" Bimo segera berjalan ke arah cahaya yang muncul menyinari kegelapan.

"Uh.. simbol on off??…" cahaya itu membentuk simbol on off yang biasa terdapat pada alat-alat elektronik dengan ukuran yang besar.

"Cahaya ini berasa hangat dan nyaman sekali.." tangan Bimo menyentuh cahaya itu dan tiba-tiba tubuhnya tertarik menyusut ke dalam lubang kecil dengan cepat.

Bimo berusaha membuka mata dan menggerakkan tubuhnya namun semua nampak sia-sia karena Bimo tidak mempunyai tenaga sama sekali.

Bimo hanya bisa mendengar suara sekitar tanpa bisa melakukan apapun.

"Istri ku..Cepat ke sini bersembunyi di balik batu itu aku akan berusaha mengalihkan para prajurit kejam itu" sambil menurunkan Bimo Astromigran dan menyerahkan kepada istri nya.

"Jangannn.. Aku tidak mau pisah dari kamu saamer" wanita itu memeluk Bimo dengan tangan kiranya dan menahan tangan suami nya agar tidak pergi meninggalkan dia.

"Jangan bodoh liping.. Kalau aku tidak mengalihkan mereka kita bertiga akan mati sia-sia… dan lagi pula aku adalah pemburu dan tidak akan mudah tertangkap di hutan tempat aku biasa berburu" Saamer berusaha menenangkan istri nya

"Aku pergi dahulu.. Kamu cepat bersembunyi lah di balik batu itu dengan anak ini, di bawahnya ada sedikit ruang sehingga kamu dapat tertutup dengan sempurna." Saamer mengecup kening istri nya lalu segera berlari menjauh dan membuat keributan di sekitar dia berlari

"Saammeer…." fan liping menangis tersedu setelah kepergian suami nya jauh ke arah tentara itu mengejar.

Drab.. drap.. Crack.. Tap tap… Suara langkah kaki grup manusia yang dipersenjatai lengkap berhenti tak jauh dari tempat mereka berada.

"Kapten.. Saya tidak dapat melihat jejak kedua orang yang berlari bersama laki-laki yang kita bunuh barusan" tentara A melapor.

"Bodoh… cari sampai ketemu, bunuh anak itu dan bawa ke sini wanita cantik nya" kapten pasukan menghardik marah karena dia tidak mendapatkan wanita cantik itu.

"Kapten.. Pasukan kita banyak yang menjadi korban lelaki tadi dan banyak yang mengalami luka berat, mungkin lebih baik kita segera kembali ke pos untuk melakukan perawatan" wakil kapten berusaha membujuk sang kapten.

"Tunggu sebentar lagi sampai pasukan pengintai kembali membawa kabar" sang kapten menuju batu besar, menurunkan celana membuang air kecil

Ssssrrrrttttt... "ah nyaman sekali setelah menahan membuang air kecil cukup lama"

"Ummmph..." fan liping tak sengaja merintih merasakan perih pada tubuhnya yang luka terutama di bagian kaki yang terkena air seni sang kapten

" SIAPA ITU.." sang kapten dengan sigap melemparkan tombak ke arah suara

Baammm…

Seketika dua monster serigala yang ingin menerkam fan liping berlari menjauh dan menyerang kapten.

Serigala tersebut mencium bau darah fan Liping dan Bimo dengan niat menyantap nya.

Tak disangka begitu hampir sukses menyerang fan liping, ada orang yang melempar tombak ke arah dia dan rekan nya.

Begitulah bagaimana kedua serigala itu menyerang para prajurit yang mengejar fan liping.

Melihat peristiwa itu tanpa membuang waktu lagi, fan liping berlari terseok seok menjauh dengan menggendong Bimo di punggungnya.

AUUUUUuuuu…. AAAUUUuuuu…

Merasakan terdesak karena kalah jumlah dengan prajurit kerajaan. Serigala itu memanggil kawanan nya dan mereka menyerang tentara itu dengan kejam. Perkelahian menjadi semakin beringas.

Tak peduli dengan apa yang terjadi di belakang. Fan liping hanya terus berusaha lari dan lari tak tahu arah. Karena yang ada di pikiran nya saat ini adalah bertahan hidup dan tidak menyiakan pengorbanan suami nya yang sudah meninggal

Waktu berlalu tubuh fan liping terasa sangat lelah, tanpa disadari mentari mulai tenggelam dan saat ini fan liping berada di tengah hutan yang entah-berantah.

Mencari lokasi sekitar, fan liping dengan tubuh lelah nya melihat gua kecil dan memutuskan untuk beristirahat disana bersama Bimo Astromigran.

Melihat lokasi gua itu cukup aman dan tersembunyi, fan liping mencari tempat istirahat untuk bersandar kemudian dia langsung tertidur pulas.

_____________

Bimo Astromigran (A/N Bimo penham mulai saat ini menjadi Bimo Astromigran dengan panggilan Astro)

_____________

Suara makhluk malam bersuara saling bersahutan. Bimo Astromigran perlahan membuka mata nya dan mendapati dirinya tertidur di atas tubuh fan liping yang penuh luka.

"Akhirnya aku dapat membuka mata ku"

Berusaha menggeser tubuhnya agar tidak membebani tubuh fan liping.

Karena suasana gua yang gelap gulita, sangat sedikit cahaya rembulan masuk ke dalam gua membuat Bimo tidak dapat melihat kondisi fan liping dengan jelas.

Bimo merasakan tidak dapat bergerak leluasa karena tubuhnya yang masih sangat lemah dan memutuskan kembali tidur disamping fan liping.

Mentari kembali menyinari.

Ruang gua yang gelap mulai dimasuki cahaya.

Dalam tidur nya Bimo mencium harum rumput dan embun yang segar.

Bimo membuka mata nya dan tidak mendapati fan liping di sisinya.

"Dimana fan liping..?" Bimo berdiri menggerakkan tubuhnya yang sangat pegal berjalan perlahan ke mulut gua.

"Sial kenapa kepala ku mulai pusing kembali.." rasa sakit di kepala kembali menyerang seperti kemarin hingga membuat Bimo Astromigran jatuh terlentang di atas tanah dan meringis kesakitan.

Selang beberapa menit rasa pusing mereda dan Bimo merasakan tubuhnya menjadi lebih ringan dan segar

"Sistem.." Bimo memanggil sistem

"..." Sistem tidak menjawab

"Status" setelah ditunggu beberapa waktu sistem juga masih tidak menjawab.

"Ke mana sistem yang mendampingi ku haaaah.. Semuanya jadi tidak jelas" Bimo hanya bisa menghela nafas panjang.

Bimo memutuskan untuk menjalani dan menghadapi apa yang terjadi di depan mata sekarang dan di masa yang akan datang walaupun tanpa bantuan sistem.

Saat sedang berfikir dan merencanakan apa yang harus dilakukan, Bimo mendengar suara langkah mendekat memasuki gua.

"Nak.. apakah kamu baik-baik saja…" fan liping berlari ke arah Bimo dan membantu dia yang terlentang di tanah untuk duduk.

"um… aku baik-baik saja hanya kepala ku terasa sakit tadi" Bimo terperangah melihat wanita berwajah oriental cantik sederhana. Mata nya yang sayu, bibir tipis nya yang berwarna merah delima, kulitnya yang putih mulus dan rambut panjangnya yang di ikat di belakang menambahkan makhluk bernama wanita itu cantik sederhana dan bersahaja.

Belum lagi proporsi tubuhnya yang ideal dengan dada besar, bokong yang berisi dan kaki yang panjang membuat jiwa Bimo bergetar mematung seperti kehilangan nyawa.

Entah berapa lama Bimo menatap buah dada fan liping yang menonjol dari balik pakaian nya seakan ingin menyembul keluar dan … "uhuk uhuk maaf bibi" Bimo tersadar dan malu atas ketidakmampuan menahan nafsu nya.

Melihat pandangan Bimo, bibi fan liping tidak merasakan aneh apalagi melihat umur Bimo Astromigran yang masih kecil antara 7-8 tahun.

"Siapa nama mu nak?" fan liping kembali bertanya dengan suara merdu nya

"Nama ku Bimo. Bimo Astromigran.. Umm.. bibi bisa memanggil ku Astro saja"

"Nama bibi siapa?" Bimo kembali bertanya

"Nama saya fan liping… kamu bisa memanggil saya dengan bibi ping. kenapa kamu berada di pinggir hutan Astro… dan dimana orang tua mu" bibi ping kembali bertanya.

"Huumm.." Astro menghela nafas menjawab "kedua orangtua ku meninggal waktu penyerangan di dalam kota dan sekarang aku hanya tinggal sendiri bibi ping" Bimo menjawab sambil menatap wajah bibi ping.

Terlihat jelas kantung mata di wajah bibi ping mungkin karena terlalu banyak menangis mengetahui suami nya meninggal diserang pasukan kerajaan kemarin.

"Um…" bibi ping mengangguk pelan dan kemudian mata nya kembali berkaca dan mulai meneteskan air mata. "Semoga kamu sabar dan tabah ya Astro.. Bibi pun saat ini sendirian karena suami bibi juggaa..aa hiks.. Hikss" tidak biasa menahan sedih mendalam, bibi ping kembali menangis keras seakan ingin mengeluarkan segala emosi yang dirasakan nya.

Bibi ping merangkul erat Astro sambil terus menangis untuk beberapa waktu.

Bimo hanya bisa merangkul bibi ping dan mengelus pundak nya.

"Hiks...hiks...hiks…" tangis bibi ping akhirnya mereda. Dia kemudian bertanya kepada Astro apakah ingin tinggal bersama dengan nya

"Baik bibi ping aku pun tidak tahu harus pergi ke mana lagi…" Bimo menjawab seadanya. Karena tidak ada hubungan emosional dengan kedua orang tua nya di planet Atronith ini.

Bimo menyadari nya sebagai pemain dia memandang kejadian ini biasa, akan tetapi saat ini adalah kenyataan dan menyadari bahwa dunia ini kejam.

Bibi ping melihat ekspresi Astro yang datar mungkin karena dia shock dan trauma sehingga tidak tahu bagaimana mengungkapkan perasaan nya. Bibi ping merasa sedih melihat Astro dan kemudian kembali memeluk erat dan tentu saja Astro menikmati nya.

yup yup chapter dua up.

Apabila ada masukan dan kalimat-kalimat yang perlu diperbaiki karena typo tolong komentarnya ya

absurdaoist13creators' thoughts