webnovel

ATRONITH ONLINE (Versi Indonesia)

Seorang pria bernama Bimo Penham menghidupi dirinya melalui hobi game dan streamer online. Disaat sedang online bimo mendapati keanehan dan transmigrasi ke dimensi lain. Namun sayang sekali, alih alih transmigrasi, bimo mengalami kejadian yang buruk hingga hanya jiwanya saja selamat. Dengan bantuan sistem dia memasuki tubuh anak kecil yang baru saja meninggal. Bagaimanakah Bimo berinteraksi, merespon dan bertindak dengan hadangan dihadapinya. Bagaimana juga dengan perjalanan romantis Bimo di dunianya yang baru ini. Ikuti cerita ini dan berpetualang bersama. {Berhubung daoist adalah penulis abal-abal dan kurang terdidik dalam menggunakan tata bahasa yang sempurna. tolong dimaafken sebelumnya ya} Jangan lupa supportnya kepada penulis jalanan ini Selamat membaca

absurdaoist13 · Fantasy
Not enough ratings
3 Chs

Chapter 3: Bibi Ping Sembuh

"Oh iya, bibi hampir lupa" sambil mengeluarkan buah-buahan segar dengan warna dan bentuk yang unik…

"Bibi tadi mencari buah liar di sekitar gua, dan mendapatkan beberapa buah yang dapat dimakan"

Astro terkejut sekali melihat salah satu buah yang mirip dengan anggur hanya saja berwarna kuning gradasi oranye. Sambil melihat buah-buah lainnya dengan bentuk unik dan tentu saja Bimo mengenal beberapa nama buah yang berada di depan nya.

'Whoah… rasa buah ini segar sekali dengan sedikit rasa asam manis serta efek dingin seperti mint. Sayang sekali saat dalam game buah ini tidak mempunyai rasa' wajah Astro berbintang dengan senyum lebar lalu memakan buah dengan lahap nya.

Liping terlihat senang melihat Astro makan dengan lahap "Astro… kamu makan buahnya perlahan saja, jangan sampai tersedak" Liping sesekali membersihkan dagu Astro karena tetesan jus buah dari mulut nya.

"Bibi Ping, buahnya segar sekali… slurrp.. slurrp" kembali memakan buah dengan lahap.

Sambil memakan buah, Astro memperhatikan Fan Liping yang duduk disamping. Bibi ping terlihat pucat dan nampak menahan rasa sakit, namun dia menutup nya dengan wajah senyum sambil mengusap rambut Astro dengan lembut.

Ketika mereka berdua sedang menikmati makan terdengar suara rintihan. Ternyata bibi ping tidak kuat menahan rasa sakit sambil mengelus elus kakinya yang mulai terinfeksi. Melihat sekitar luka kaki yang mulai membiru pada kaki bibi ping, Astro menampakkan wajah rasa bersalah karena dia tidak tahu harus bagaimana.

Dengan ingatan dari dunia sebelumnya, Astro mencoba mengingat perawatan luka pada pertolongan pertama.

" Bibi Ping, apakah disini ada sungai?"

" umm.." bibi Ping mengangguk "di depan gua ada sungai kecil mengalir.. jarak nya kurang lebih 100 meter. Apakah kamu ingin kesana Astro?..".

"Iya bibi Ping, aku ingin mengambil air bersih untuk minum dan juga membersihkan diri"

" kamu tidak usah kesana. Disana terlalu bahaya Astro… biar bibi saja yang kesana mengambil air" bibi ping bangkit dan berjalan keluar gua.

"Uuhh…" bibi ping merintih sakit, karena luka nya yang terinfeksi membuatnya susah berjalan dengan rasa sakit yang semakin kuat.

Sebenarnya saat bibi ping sedang mengambil buah, kakinya sudah terasa sakit. Namun dia berusaha sebisa mungkin mencari makanan yang bisa dimakan, untung saja dekat area gua tumbuh beberapa tanaman buah liar yang bisa dimakan.

"Tidak usah bibi…lihat kaki bibi yang terluka dan sudah sulit berjalan. Biarkan Astro saja yang mengambil air di sungai" mendengar Astro berkata seperti itu bibi Ping dengan berat hati hanya bisa mengangguk " tapi kamu harus sangat berhati hati, kalau melihat hewan buas, segera kembali ke gua".

"baik bibi… Astro akan berhati hati. Bibi ping bolehkan pinjam pisau nya" dengan sedikit tertegun akhirnya bibi ping memberikan pisau kepada Astro sambil berkata " ingat ya kamu harus berhati hati Astro…"

"Baik bibi Ping… bibi istirahat saja di gua" Astro bergegas keluar gua dan berhenti sejenak mengambil nafas dalam, melihat sekeliling nya lalu mulai berjalan menuju ke arah sungai.

Di tengah jalan Astro mulai berfikir bagaimana cara menampung air dan membawa ke lokasi gua. Tak lama kemudian di antara rimbun pepohonan dalam hutan Astro melihat pohon menjulang tinggi kurang lebih 20 meter.

"Apakah itu pohon kelapa?" Tubuh kecil Astro mendekati pohon

"Wow… ini pohon kelapa.. eeehh tunggu, kalau tidak salah ini namanya kelapa bulat hijau. Ukuran buahnya sedikit lebih besar dari bola basket. Efek nya untuk menambahkan poin kesehatan (HP) dalam game Atronith Online. Nampaknya banyak kesamaan Atronith game online dan Planet Atronith"

Astro lalu mencoba memperhatikan setiap detail disekeliling lalu tersenyum lebar. "benar sekali, nampak sama sekali dengan game online Atronith" Astro juga menepuk tangan "Ada rumor kalau game Atronith di ciptakan bersumber referensi dari buku misterius peninggalan sejarah yang di temukan dalam laut. Aku pikir itu hanya rumor untuk promosi game saja… tampaknya benar kalau game Atronith bersumber dari buku misterius yang diambil dari dasar laut. Hahaha…"

'Pertanyaan pertama. bagaimana cara nya memanjat pohon kelapa itu' tubuh Astro saat ini adalah tubuh anak kecil berumur 8 tahun. Tentu sangat sulit memanjat pohon dengan diameter 1.5 meter. Tidak putus asa Astro memutar otak sambil melihat sekeliling berharap mendapat ide.

Astro kemudian mendekati pohon rindang dengan akar menggantung di sekitarnya. Astro terkejut Ketika dia memegang dan merasakan akar menggantung itu. Akar menggantung itu ternyata lembut tidak kasar dan fleksibel. Astro mencoba menarik nya sambil bersiap siap melarikan diri, karena dia takut kalau akar itu adalah bagian tubuh ular. Dunia ini adalah dunia fantasi yang nyata maka semua bisa terjadi. Ketakutan Astro ternyata tidak terbukti. Astro mengambil pisau dan memotong akar itu dengan panjang kurang lebih 3 meter.

Dengan Akar fleksibel ini, Astro mengikat melingkari pinggang dan kemudian melingkari pohon kelapa itu lalu mengikat di pinggang. Tubuh kecil Astro memanjat pohon kelapa itu perlahan dan nampak sesekali terpeleset. Untung tali akar pengaman bekerja dengan maksimal dan tidak membuat Astro terjun bebas dari ketinggian 10 meter.

Nafas Astro terengah-engah, luka lecet terlihat di wajah dan tangan nya. Entah berapa lama waktu sudah berlalu, Astro berhasil memetik 3 buah kelapa hijau bulat.

Melihat matahari sudah mulai tenggelam, Astro bergegas kembali menuju gua 'uhhh tubuh ku perih dan pegal'. Saat dalam perjalanan pulang, Astro tetap fokus melihat sekeliling nya sambil berharap menemukan tanaman obat untuk bibi Ping. Akhirnya Astro menemukan beberapa tanaman liar dengan manfaat sama. Rumput kuning lancip dan jamur kuning pipih, dua tanaman ini cukup membuat Astro tenang untuk merawat bibi Ping.

"Rumput dan Jamur ini mempunyai manfaat untuk menghentikan luka, seperti karakter herbal umum berwarna kuning ini dan aku biasa menggunakan tanaman ini untuk membuat pil"

"Growl….."

Astro mendengar suara binatang tak jauh dari dirinya. Rasa Panik menyebar dan berusaha menenangkan diri dengan mengatur nafas. Mencoba mengintip dari balik akar pohon besar, Astro mendapati binatang dengan bentuk kucing mempunyai satu tanduk besar panjang di kepala nya. "Gluk…." Astro menelan air liur nya.

"GRRrrr…."

Monster Panther ini sebenarnya mengetahui keberadaan Astro, Hanya saja dia mengabaikan dan hanya memberi peringatan agar tidak mendekati dan mengganggu makan nya.

Astro mundur perlahan sampai jarak nya cukup jauh dia segera berlari ke arah gua tanpa henti.

"hah… hah… hah…" nafas target terengah-engah dengan wajah pucat dan ketika sampai di mulut gua, pandangan Astro mendadak gelap

"Drop…" tubuh Astro jauh tidak sadarkan diri karena terlalu lelah..

Beberapa menit kemudian Astro sadarkan diri. Nafas nya sudah kembali normal dan hanya menyisakan rasa pegal diseluruh tubuhnya. Astro bangkit dari tanah dan melihat bibi Ping nampak sedang tidur di salah satu sudut gua.

Astro mendekati bibi Ping dan melihat wajah nya yang pucat penuh dengan keringat dan nafas nya yang berat. Tidak pikir panjang Astro merobek lengan pakaian nya dan mengelap keringat yang mengucur di wajah dan leher bibi Ping dengan lembut.

Setelah selesai mengelap keringat bibi Ping, Astro mulai mengupas Buah kelapa bulat yang mirip dengan bulat nya buah jeruk itu.

Mencoba memberikan minum langsung dari buah kelapa yang dikupas ternyata bibi Ping sudah tidak dapat menelan dan air kelapa itu banyak tercecer. Melihat keadaan ini Astro terpaksa harus memberikan minum air kelapa dari mulut ke mulut.

"Nampaknya hanya bisa memaksa nya masuk ke mulut" setelah itu Astro memberikan minum bibi Ping dari mulut ke mulut sampai habis setengah air buah kelapa itu.

Astro pun menghabiskan sisa air kelapa dan memakan buah kelapa sampai habis dan segera memutuskan istirahat tidur.

Menjelang pagi Astro bangun dan melihat bibi ping. "hmm… wajah bibi Ping sudah terlihat segar dan nafas nya sudah teratur…". Memeriksa luka bibi Ping yang terlihat di paha kiri nya "Infeksi nya sudah mulai menyebar, Bau tidak sedap mulai tercium dari luka nya… aku harus segera memberikan obat luka, semoga saja rumput dan jamur yang aku ambil memang sesuai dengan fungsinya" karena untuk beberapa hal Astro menyadari penampakan item dan monster dalam game dan kenyataan mempunyai beberapa detil yang berbeda.

Astro segera menghaluskan Rumput Kuning lancip dengan mulut nya dan memaparkan ke atas luka bibi Ping.

"ugh… hmmm…" suara bibi Ping terdengar kesakitan saat Astro mengoleskan obat ke atas luka nya.

"sigh… nampaknya bibi Ping sudah mulai sadar"

"A..Astro… kapan kamu kembali ambil air…" bibi Ping berkata lemah sambil menggapai tangan target. Terlihat rasa cemas dari wajah nya karena melihat pakaian Astro yang berantakan tanpa lengat dan luka lecet di sekujur tubuhnya.

"Ah.. bibi Ping aku sudah kembali dari kemarin. Saat aku sampai ke gua, bibi Ping nampaknya tidak sadarkan diri dan mengalami demam. Sebenarnya melihat keadaan luka bibi… aku melihat luka bibi ping dan ketika hendak menuju ke sungai, aku melihat pohon kelapa hijau bulat dan beberapa tanaman herbal untuk merawat bibi lalu segera kembali ke gua" Astro menunjuk ke arah 2 buah kelapa bulat hijau. tentunya sambil melewati cerita Astro bertemu dengan Panther tanduk hitam

"huh…" mendengar penjelasan Astro, bibi Ping nampak terkejut sekali " Lalu kenapa tubuhnya banyak luka lecet seperti ini?"

"ah.. ini karena aku memanjat pohon kelapa dan sempat terpeleset beberapa kali" Astro menjawab dengan wajah polos.

Siapa yang mengira seorang anak kecil berumur 8 tahun memanjat pohon yang tinggi menjulang. Wajah bibi Ping menjadi tegang dan mata nya mulai berkaca."Bagaimana kalau kamu terjatuh nanti Astro…" suara panik terdengar dari mulut bibi Ping.

"Tapi Astro baik-baik saja bibi… melihat bibi yang terluka, Astro memilih untuk memanjat pohon kelapa itu dan Astro senang karena bibi sudah kembali sehat" Astro berkata ceria sambil menepuk dada nya dengan bangga. Astro berusaha berpura-pura berkata seperti anak kecil.

"Lain kali kamu tidak boleh melakukan hal se berbahaya itu Astro… kamu harus berjanji dengan bibi.." bibi Ping lantas merangkul erat Astro. Seperti biasa Astro menikmati rangkulan bibi Ping.