webnovel

Arman Sang Penakluk

Bagaimana rasanya menyaksikan kematian gurumu di depan matamu? Itulah yang dirasakan Arman, seorang pemuda ras manusia yang hidup di keluarga sederhana. Suatu saat dirinya berguru pada seorang tetua, untuk menaklukan Kingdom lain dan menyatukan dunia! Namun...gurunya dibunuh? Kampung halamannya diserang? Arman yg berhasil bertahan hidup, kini hanya memiliki 1 tujuan. Membalaskan dendam gurunya! Dibantu oleh beberapa sahabatnya dari berbagai Ras serta kakaknya ridho, ia mencari kelompok badik merah yang dipimpin oleh seorang pejabat pemerintahan... Dapatkah Arman membalaskan kematian gurunya dan menjadi sang penakluk dunia penuh misteri ini? Siapakah dalang dibalik pembunuhan gurunya? Akankah Arman memilih balas dendam atau melupakannya? Petualangan penuh balas dendam, persahabatan antar Ras dan makna hidup... Baca hanya di "Arman Sang Penakluk" Saya akan selalu berusaha tiap hari untuk mengupdate ceritanya. Jangan lupa untuk selalu mendukung karya-karya lokal di webnovel. nb : mohon maaf jika dalam penulisan masih terdapat kekurangan, secara baru belajar dalam penulisan novel

Si_Koplak · Fantasia
Classificações insuficientes
402 Chs

Bab 375 - Makhluk Yang Tersegel

"Hahaha, jangan buat alasan untuk dirimu sendiri. Bahkan dalam kondisiku saat ini, aku masih bisa menendangmu."

"Hmph, mencoba memprovokasi aku? Kamu dan aku benar-benar dari jenis yang sama. Sayangnya untukmu, aku tidak. Aku ingin makan yang tidak lengkap. Aku-" Sebelum lelaki itu bisa terus berbicara, Frame menyerangnya. Frame meninju pria itu dengan tangannya yang terbakar dan menendangnya juga, tetapi pria itu hanya mengambil serangan. Setelah memukulnya sebentar, lelaki itu sekarang sedikit memar. Frame tidak lagi memukulnya dan berbicara sedikit kesal.

"Mengapa kamu tidak melawan balik ?! Kamu bahkan tidak mengedarkan energi Aura."

"Seperti yang aku katakan, kamu dan aku dari jenis yang sama. Aku tahu bahwa kamu tidak ingin melawan seseorang yang tidak balas balik. Aku sudah bilang aku tidak ingin bertarung dalam kondisimu saat ini. "Frame menghela nafas mendengar jawaban pria itu.