Hidupku nerakaku,kematianku surgaku
Bersamaan memasuki kelas,Zyco dengan keusilannya berpura-pura menabrak Xyla dengan tubuhnya. Xyla mengangkat alis dengan kesombongan dan sifat cueknya. Zyco yang terus ingin mendapat perhatian Xyla, memegang kepalanya berusaha membuat rambut Xyla tampak berantakan. Tidak perduli siapa yang melihat mereka sedekat itu,Zyco terus membuat kesal Xyla. Pagi itu Xyla tidak ingin mengeluarkan energinya terlalu banyak karena keusilan Zyco. Segera ia lari dan menghindari Zyco menuju kelas.
"Eh La tunggu..." Jerit Xyla membuat kedatangan para siswi menghampirinya.
"Aaaaa Zyco ganteng banget siiii." Kakak kelas cantik mendekati Zyco dengan tampak kagum.
Beberapa tersapa oleh Zyco termasuk kakak kelas yang berada di hadapannya sekarang. "Iyah pagi."
Seperti yang dilihat,mereka yang tidak begitu populer disana,bahkan tingkat mereka menentukan siapa boleh bergerak bebas. Hanya sebagai penonton dan menikmati kegantengan Zyco dari kejauhan itu yang di lakukan anak siswi perempuan dan kakak kelas yang biasa saja.
"Permisi,La tunggu gw ih." Terhalang kakak kelas disana,ia sampai tak melihat Xyla yang ternyata sudah jauh dari tempatnya sekarang,Zycopun lari untuk mengejar Xyla.
Sesampainya Zyco di depan pintu kelas,ia melihat Xyla yang ternyata enak-enakan tiduran di bangku kelas tanpa rasa bersalah. Merasa kesal terhadap Xyla yang tidak menengoknya sedikitpun dari tadi dan meninggalkannya sampai di kroyok kakak kelas, Zyco menarik kaki Xyla.
"Bener-bener lu La ih." Menghampiri Xyla dengan langkah cepat dan langsung menarik kaki Xyla yang sedang berbaring.
"AAAA Zyco gw jatoh ih jangan ditarik terus." Lepas Headset yang ia kenakan dari tadi dan berteriak memohon.
"Bilang ampun gak lu ama gw!" Ancam Zyco pada Xyla dengan nada tertawa puas melihat reaksi muka Xyla yang sedikit lagi ia jatuh.
"Iya ih ampun, lepasin kakinya!" Akhirnya Xyla memohon pada Zyco walupun dengan raut muka terpaksa dan merasa ingin menerkam Zyco.
Melihat muka Xyla yang kesal serta lelah dengan candaan Zyco,dengan peka Zyco meletakkan kaki Xyla dan mengganti menarik kedua tangan Xyla untuk membangunkannya. Merasa canggung serta malu Xyla terdiam dan langsung memasang Headsetnya tanpa melihat Zyco.
"Laaaaaa!!! Lu ya ih." Bangunkannya Zyco pada Xyla dengan mengangkat bahunya yang semula berbaring.
Tidak sengaja salah satu siswa masuk kelas 10 B tanpa permisi. Melihat jelas Zyco dan Xyla seolah seperti bermesra-mesraan,ia berpura-pura batuk untuk memberitahu pada mereka bahwa ada seseorang selain mereka disana.
"Ih Zy apa. Gak mau diganggu gw!" Seru Xyla yang menolak paksa terhadap Zyco untuk bangun dari kursi yang telah ditata oleh Xyla sejak tadi.
"Ehemmmm." Kode siswa kedua kalinya.
"Bangku gw lu tidurin jelek. Awas." Zyco segera membangunkan Xyla yang tetap tidak sadar apa yang dikatakan Zyco.
"Permisi." Nada keras siswa tadi yang menunggu kesadaran Xyla serta Zyco.
"Apaan." Teriak bersamaan Zyco yang merapikan bangkunya,dan Xyla yang kesal sejak dari tadi di ganggu oleh Zyco.
"Xyla mana gw mau ketemu dia." Kata Siswa yang terdapat angka 11 di samping bajunya.
"Ada apa lu cari dia?" Tatapan tak suka akan sosok perempuan yang ia suka di ganggu laki-laki lain selain dirinya.
Tidak mendengar siapa yang ada disana,Xyla tetap mendengarkan apa yang kini terpasang di telinganya.
"Kepo lu. Oh itu dia." Berjalan menuju Xyla dan memandang dekat Xyla.
"Xyla?" Tanya siswa itu yang mendekatkan wajahnya pada Xyla.
Xyla sadar akan sosok yang dihadapannya berbicara padanya dari gerakan mulutnya. Ia melepas headset yang ia kenakan.
Terkejut dengan tampang yang sangat dengat dengan dirinya tadi Xyla memilih bertanya kemauannya. "Kenapa?"
Rasa cemburunya kini berusaha menghalangi Xyla yang sedang ditatap dekat oleh laki-laki lain. Memegang pundak siswi itu untuk memberi peringatan bahwa yang sedang di hadapannya itu laki-laki yang dekat dengan Xyla. Saling memiliki pandangan tidak suka mereka membuat Xyla lama menunggu.
"Kenapa." Muak akan paginya di ganggu,Xyla kedua kalinya bertanya sembari memukul meja untuk menghentikan tingkah mereka ynag membuatnya bingung.
Siswa itu melepas tangan Zyco yang masih memegang pundaknya. Menghampiri Xyla yang sejak tadi melihat mereka berdua berulah.
"Ada waktu mengobrol di luar?" Memanas-manasi Zyco yang mendengar perbincangan mereka.
Xyla yang tau laki-laki itu bisa menolongnya dari keusilan Zyco dan terlihat penting,Xyla mengiyakan tawaran laki-laki itu.
"Emmm iyah." Meninggalkan Zyco dengan kedataran pada mukanya.
Tatapan siswa itu seolah mengatakan pada Zyco bahwa dirinya menang atas merayu hati Xyla. Zyco semakin tidak suka melihat kakak kelas itu. Kekesalannya dilampiaskan dengan menendang meja dan pergi ke keluar kelas.
"Tadi siapa? Sepertinya kalian sangat dekat?" Siswi itu seketika menanyakan sesuatu yang menurut Xyla tidak penting.
Merasa kakak kelas yang kini berada di hadapannya sangat ingin mengetahui tentang dirinya serta diri Zyco membuatnya kesal dan muak akan basa-basi.
"Enggak hanya teman sekelas. Ada perlu apa? Ada yang lenih penting?" Dengan ramah Xyla mengganti topik yang membawanya ke tempat itu.
"Ohhh gitu. Mau masuk osis ya?" Tawaran kakak kelas itu dengan senyum.
"Emmm,kenapa aku?" Kata Xyla bertanya-tanya padahal waktu pemilihan osis pun masih lama,dan ia merasa baru dirinya masuk sekolah menjadi siswi baru.
"Oh gini deh kenalan dulu biar kamu tahu siapa aku." Berusaha membuat Xyla lebih nyaman untuk obrolan selanjutnya.
"Xyla 10 B." Kata Xyla tanpa memandang.
"Aku calon ketua OSIS,nama Alga dari kelas 11 A. Maksud kakak disini,mau cari wakil ketua OSIS buat pencalonan nanti." Penjelasan singkat membuat Xyla tampak kagum.
"Terus maksudnya,aku dicalonin buat wakil kakak?" Tanya Xyla yang setengah kagum dan terkejud dengan ajakan Alga.
"Nah iya,gimana? Mau ya!!" Permohonan maut Alga dengan memegang tangan Xyla.
"Aku pikir-pikir dulu deh nanti dikabarin." Kata Xyla dengan senang.
"Oke. Sini nomor kamu." Saling bertukar nomor.
Xyla dengan senang mendapat tawaran bagus langsung dari orang yang di kagumi banyak siswi di sekolah. Tawaran langka yang diharapkan para siswi di sekolah dan kini terdengar langsung oleh telinganya. Tidak tanggung-tanggung,cara berjalan Xyla pun tampak berbeda. Ia menuju kelaspun memancarkan aura bagus dan terus tersenyum,sampai tanpa ia sadari,para murid laki-laki di koridor terpukau dengan kejarangan itu.
Memanggil Zyco dengan menepuk pundaknya. "Zy,gw seneng banget."
Keheranan dengan perubahan tingkah Xyla. "Hemm,napa lu?"
Akibat hal itu,Xyla memilih menjelaskan secara jelas. "Disekolah ini,cewe mana si yang gak good loking,kaya,pinter,menarik. Tapi gak tau semalem mimpi apa gw,bisa-bisanya disamperin kakak kelas,populer,ganteng,calon ketua OSIS lagi dan gw diajak gabung organisasi sama ditawarin buat calon wakil OSIS."
"Lebay lu,gituan doang dah seneng." Saut Zyco yang mulai cemburu.
"Tapi diliat-liat tuh kakel cakep juga." Pujian Xyla pada Alga.
Merasa direndahkan dan dibandingkan oleh perempuan yang ia suka,Zyco menerobos dengan cepat. "Alah apaan,kesambet lu,kepelet. Jelas-jelas gantengan gw."
"Dih napa lu HAHAHAHA." Tawa Xyla sembari memegang wajah Zyco.
Merasa dirinyalah yang berusaha mencari perhatian Xyla dan ingin bercanda dari tadi,tetapi nyatanya laki-laki lain yang membuat Xyla tersenyum girang. Xyla terus tersenyum kagum dan tak menyangka dengan kelangkaan ini.
"Menurut lu ya Zy,gw terima apa gak?" Tanya Xyla serius mendekati Zyco.
"Menurut gw ya La.... GAK..." Jawaban ketus dari Zyco untu Xyla dengan mendekatkan wajahnya pada Xyla.
"IH..." Mempunyai refleks yang bagus,Xyla terkejut dan menghindar dari wajah Zyco yang tiba-tiba.
Rasa cemburu yang tidak di pahami oleh Xyla membuat Zyco panas saat itu. Memilih bangku kosong di belakang untuk ia tiduri solusi terbaik menghilangkan kekesalannya. Xyla hanya tersenyum tipis sembari mengingat kejadian tadi.
"Zy... Gw terima ya..." Jerit Xyla dan berdiri dari tempat duduknya.
"Serah lu La. Diem ah." Saut Zyco dengan nada kesal.
"Giliran gw butuh dianya begitu,gw diem baru ngejar-ngejar dasar." Celotehan Xyla dengan menaikkan bibir.
*********
"Siang anak-anak,heh duduk yang bener." Tegur Pak Harto pada anak kelasnya.
Keasikan kelas 10 B serta keramahan Pak Harto pada anak-anak kelas 10 B membuat lebih hangat ketika di dalam kelas. Pelajaran Pak Harto hari itu berada di kelas itu,pengumuman akan disampaikan kepada anak-anak,tentang pembagian kelompok belajar rutin.
"Pembagian kelompok belajar rutin 2 kali seminggu sudah bapak pikirkan untuk kalian." Seru Pak Harto berjalan dari meja depan hingga meja belakang.
"Gimana pak bebas?" Tanya salah satu murid nakal dibangku paling pojok belakang.
Memberi kesempatan anak-anak berdiskusi dan memilih. "Kalian mau ditentukan atau voting."
"Bebas aja pak." Saut wakil ketua kelas ber nametag Bianka dengan melirik Zyco berharap satu kelompok dengannya.
"Voting aja,biar adil pak. Lebih condong ke bebas atau di tentuin." Masukan Zyco yang membuat Bianka serta siswi di kelas itu memandang kagum.
"Wah ketua kelas kita bijak,kamu boleh bantu bapak untuk menghitung hasil votingan dari bangku kamu saja!" Pak Hartopun ikut kagum dengan Zyco yang sudah jelas tampan serta bijak.
"Halah." Celotehan Xyla terkhususkan untuk Zyco.
Zyco mendengar hal itupun tersenyum manis pada Xyla dengan tatapan cinta. Zyco mulai berdiri dari tempat duduknya,memegang ballpoint serta buku kecil tampak keren serta memikat para siswi.
"Kan calon pacar gw ganteng banget,keren lagi." Kata Bianka ceplos yang tak terdengar oleh murid lainnya.
"Mulai dari pojok dulu kamu mau bebas atau voting dan seterusnya ya,bapak tinggal dulu sebentar." Pesan untuk kelas 10 B sebelum Pak Harti meninggalkan kelas.
"Zy.. Gw bebas aja dah." Siswa pojok pertama yang mengusulkan pilihannya.
"Gw Dipilihin ae lah." Sambung teman sebelahnya.
Giliran kini Xyla mengatakan pilihannya pada Zyco. "Dipilihin!!!" Tanpa melirik Zyco.
"Yakin lu...." Sambung Zyco dengan Melihat Xyla.
"Gw dong Zy... bebas aja gw." Kata siswi perempuan setelah bangku Zyco.
Semua sudah ditulis hasilnya oleh Zyco. Menunggu kedatangan Pak Harto mereka semua kembali gaduh dan bertingkah semaunya. Tersadar hanya Zyco yang belum memberi tahu pilihannya akan voting kerja kelompok tadi,salah satu siswi kepo yang menyukai Zyco bertanya dengan keras,karena jarak bangku yang cukup jauh dari Zyco.
"Zy. Lu pilih apa tadi kok gk dikasih tau si." Kata siswi kepo itu dengan keras. Semuanya menunggu jawaban dari Zyco. Zyco yang sudah menyiapkan jawaban untuk pertanyaan itu ketika dilontarkan untuknya dengan cepat ia menjawab.
"Ditentuin Pak Harto aja." Saut Zyco dengan melihat sebentar ke Xyla,etelah itu melihat teman-temannya yang melihatnya.
Diam-diam ternyata Zyco sudah menulis pilihannya secara rahasia dan tidak diketahui oleh Xyla. Apa yang barusan diucapkan hanyalah mengikuti kata Xyla. Namun,sebenarnya Zyco memilih bebas supaya ia dapat memilih dengan siapa ia belajar kelompok serta menambah votingan ditentukan,supaya pilihan terbanyak jatuh pada cara penentuan secara ditentukan. Tidak diketahui oleh murid lain,hasil kertas tadipun di tambahkannya tulisan oleh Zyco untuk Pak Harto bahwa lebih baik kerja kelompok berdasarkan kedekatan jarak rumah mereka supaya produktif untuk belajar. Rencana untuk mendekati Xyla terancang sedikit demi sedikit.
"Oke semuanya sudah voting. Hasil disini menjukkan ditentukan. Bapak akan memilihkan kelompok untuk kalian berdasarkan jarak dekat jauhnya rumah kalian." Pembahasan terakhir dari Pak Harto sebelum masuk ke mata pelajaran yang harus segera dimulai.
"Kapan pak diberitahu nama-nama kelompoknya." Tanya Bianka dengan membayangkan satu kelompok bersama Zyco.
"Besok bapak beri ke Zyco dan akan di umumkan olehnya. Sudah mari kita masuk materi." Kata Pak Harto sembari membuka buku.
******
"La..." Berdirinya Alga tiba-tiba dihadapan Xyla membuatnya terkejut.
"Eh iya kak." Mencoba santai.
Zyco melihat mereka dari dalam kelas. Terus memperhatikan tidak mendekat dan tidak menegur.
"Pulang bareng mau?" Kata Alga dengan senyum manisnya.
Tidak enak untuk menolak namun malu-malu menerimanya,Xyla belaga mengulur jawabannya. "Emmm gimana ya,aku naik bus aja."
"Jangan dong,bareng aku aja ya." Bujuk Alga memegang tangan Xyla.
Xyla tampak senang dengan ajakan serta bujukan Alga. Tersipu malu dengan perilaku darinya. Zyco tidak ingin merusak senyumnya Xyla menjadi kesal,ia hanya membiarkan mereka untuk bersama lebih dulu. Berjalan sendiri menuju halte dengan raut muka kasal,bahkan beberapa sapaan ia hiraukan seolah tidak terjadi apa-apa.
"Loh kok sendiri biasanya sama Xyla." Terobos teman Zyco di halte bus.
"Lagi pengen sendiri aja." Zyco masuk ke dalam bus.
"Tau gw Zy Zy muka lo kusut banget kek keset rumah tetangga gw." Ledek teman Zyco yang sudah memahami karakternya.
"Ah sotoy lu." Balasan sederhana,menandakan tidak ingin melanjutkan obrolan.
Bangku yang kini diduduki oleh Zyco dan temannya pun tepat di dekat jendela. Melamun melihat jalan dilakukan oleh Zyco saat itu. Entah nyata atau khayalan Zyco,laki-laki dan perempuan tampak berboncengan akrab.
"Laah Xyla bukan itu." Kesadaran temannya yang dari tadi memperhatikan Zyco.
Zyco yang barusan mempercayai bahwa penglihatannya salah,sekarang di perjelas oleh temannya. "Salah liat lu."
Tolakan akan kenyataan untuk harga dirinya serta Xyla membuat Zyco mengatakan hal serupa. Temannya yang tahu bahwa Zyco memiliki rasa akan Xyla hanya memperhatikan kecemburuan tersebut,paham bahwa Zyco juga melihat hal yang sama seperti yang ia lihat. Hiburan hanya bisa dilakukan oleh temannya untuk Zyco.
"Bisa gw bantu nanti. Nanti malem main gw tunggu." Ajakan laki-laki itu pada Zyco.
"Bantuin apaan?" Kata Zyco yang sudah tidak tertarik dengan segala topik.
"Soal deketin Xyla,gampang itulah." Jawab bocoran pada Zyco dengan bisikan.
"Boleh tuh." Sangking senangnya,Zyco pun memukul lengan teman sebangku dengannya itu yang berada di bus.
"Senyum lu." Mendorong Zyco untuk membalasnya.
Sebanyak apapun ia dibuat cemburu tanpa sengaja oleh Xyla,mencoba biasa saja dan menetap menjadi pilihan Zyco sekarang. Bukan tentang waktu,melainkan Zyco sudah menemukan siapa yang tepat.
...........................
JANGAN LUPA VOTE,COMMENT,FOLLOW.
TUNGGU KABAR UPDT DI CHANNEL TELE ARLOJI.
SEE U ALL
#Buat kalian yang punya Telegram bisa join Channel ARLOJI
https://t.me/XylaZyco (Ada di bio profil befllands.)
1. Gak percuma baca banyak.
2. Tau jadwal update.
3. Alur paham.
4. Feelnya dapet.
5. Hayalan lancar.
6. Pentingnya kalian kenal sama Zyco+Xyla lebih dalam