webnovel

Ketidaksamaan

Sorotan lampu belajar memperlihatkan Xyla yang terduduk manis dengan menghayati buku ditangannya. Lagu terputar menghidupkan suasana. Telepon genggam di meja menampilkan lockscreen berupa pesan grup. Pandangannya tak kunjung berpindah,tetap melanjutkan dengan apa yang ia pegang. Hingga suatu notifikasi terlihat jelas mucul,nama asing beserta pesan yang terpampang.

"Woy ini gw!" Bunyi notifikasi merusak suasana tenang.

Xyla hanya terdiam memandangi notifikasi itu. Melanjutkan lagi apa yang Xyla baca. Kali ini notifikasi brisik dari Telepon genggamnya yang bertulis grup kelas 10 B tetap ia acuhkan. Firasat dalam chat itu tidak begitu penting membuat Xyla tidak membukanya. Tapi,tidak dengan chat barusan yang semakin lama dibiarkan semakin mengirim pesan begitu banyak. Raut muka kesal saat membuka telepon terpasang,tertulis pesan pertama bernama aneh dan tak ia kenal membuatnya memilih membuka pesan grup lebih dulu. Pesan kini di baca Xyla berurutan.

*CHAT GRUP KELAS*

Pesan pengumpuman terbuka dari Pak Harto. "Besok akan mulai memasuki KBM,mohon semua anak di grup ini masuk kelas sesuai yang ditentukan di Tata Tertib Sekolah. Semangat untuk besok,sampai bertemu."

"Iya pak....." Balasan beriringan dari anak di grup itu.

"Yang muncul kok ini aja?" Kata Pak Harto.

"Lagi pada gak megang ponsel mungkin pak." Saut lelaki berprofil wajah tertutupi.

"Yang gk jawab besok hukum aja tu pak." Balasan muncul.

"HAHAHAHA kok ngatur.." Candaan dari nomor bernama Adit.

"HAHAHAHA. Grup kelas heh." Jawab salah satu perempuan dalam grup.

Tidak terima karena hanya Xyla yang tidak membalas grup,Zyco menyaut. "Iya pak siap,terima kasih pesan yang sudah dikirim,maaf atas pesan kita yang tidak bermutu. Bagi yang lainnya mohon chat sepelunya di grup."

"Ngebela mulu lu tong." Chat terakhir yang terlihat di chat grup itu.

"Tau Zy tau." Ledek murid lainnya.

Kebimbangan antara membalas pesan yang sudah selesai beberapa menit yang lalu,atau memilih diam. Notifikasi dengan nama aneh kini muncul di atas layar telepon. Xyla yang sudah menggerutu sejak tadi memilih melihatnya.

*CHAT NAMA ANEH*

"Woy ini gw!" Pesan yang dikirim nomor aneh itu

"Bales tu grup,diem mulu lu."

"Heh ni cewek yaaaa so ngarti."

"Makin ngelunjak nih..."

"Oh lu mau gw spam ya,biar apa namanya kek itu,kek doi. Bilang dong" Dengan emoticon tertawa terbahak-bahak.

"Ini gw Zyco laaaaaaaaa."

"Gc bales ah,mager gw spam,dah lama gk spam." Curhatnya Zyco meratapi nasib jomblonya.

"p" Hanya mengirimkan satu huruf namun sangat banyak.

"Xylaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa lama ihhhhhhhhhhhhh."

Zyco menunggu balasan Xyla yang tak kunjung terlihat. Tiba-tiba terdapat tulisan sedang typing pada bawah nama Xyla di telepon Zyco. Pikirannya Xyla akan membalas pesannya,membuat reaksi yang sangat jauh berbeda dari diri Zyco.

"Gila lama banget baru di bales,untung cantik lu ah." Meletakkan teleponnya di bantal dan langsung mengambil posisi tengkurap.

Seakan semuanya telah usai,beban-beban hidupnya selesai ketika melihat Xyla berniat membalas pesan darinya. Senyum semringah serta tersipu malu melihat layar telepon.

"Brisik lu maa,gw lagi baca buku. Udah sel..." Xyla yang sedang typing kini terhenti.

Suara ketuk kamar pintu terdengar jelas. "Makan non Xyla, udah ditungguin bapak ibu."

Sepontan tanpa berfikir panjang,Xyla meletakkan telepon yang tidak ia sadari belum mengirim pesan yang barusan ia ketik. Menutup buku dan langsung menuruni tangga,untuk makan malam bersama keluarganya.

"Iyaaa aku turun." Meninggalkan telepon dan langsung turun.

Zyco yang melihat tulisan mengetik tergantikan menjadi last seen kembali memegang telepon genggamnya dan melotot. Rasa kesalnya mulai menjadi-jadi,penantiannya tidak sesaui harapan. Benda matipun kini menjadi korbannya.

"Arghhhh lu ya,kalo gk mau bales gosah typing,gw nungguin ,lu gak liat apa? HAAAAAAAAAAAA" Memaki telepon yang ia genggam dan langsung melempar kembali ke bantal.

Semua sudah berkumpul di meja makan, saling diam dan menikmati makanan masing-masing. Xyla dengan polos langsung duduk dan menyiapkan makanannya. Terciptanya susasana hening membuat mereka semua menjadi canggung. Keharmonisan memang sangat asing bagi mereka yang berada di meja makan. Saling senyum,sapa tidak ditemukan,bahkan sekedar senyumpun tidak.

Semua tampak sibuk dengan apa yang sekarang berada di hadapannya. Memakan makanan yang sudah di hidangkan,mama Xyla yang selalu menatap ponsel,papa Xylapun sama. Semuanya tidak ada komunikasi kontak mata sedikitpun. Sosok anak kecil berniat mengobrol selayaknya anak seusianya dengan kedua orang tuanya kini terucap.

"Aku besok mau diantar papa,aku udah lama loh Caca gk di antar." Anak polos mulai merengek.

Mereka semua yang tadinya tertunduk diam menikmati makanan,sekarang berfokus pada anak yang duduk di salah satu kursi dekat mereka. Tidak ada yang merespon permintaannya. Xyla yang tidak tega dengan sikap orang tuanya berusaha mencairkan suasana.

"Iyah besok papa antar kamu. Ya kan pa!" Xyla menegaskan apa yang di minta adiknya.

Tatapan tajam pada xyla. "Kalo papa bisa!"

"Tapi harus bisa. Xyla mau kaya temen Xyla." Ucap Caca tanpa melanjutkan makannya.

"Caca jangan banyaak mau ya,kita sibuk,Caca bisa sendiri udah gede." Bentak papanya tanpa memikirkan perasaan anak yang mudah tersinggung itu.

Papa Xyla beberapa kali memandang Xyla,bahwasannya mengapa ia mengatakan itu kepadanya,seolah papanya akan menyetujui rengekan adiknya yang macam-macam itu. Mama nya hanya terdiam ketika semua berbicara,bahkan tidak jarang mengecek ponselnya. Xyla dari tadi memperhatikan mamanya bersika acuh itu berusaha memalingkan untuk membangun suasana hangat.

Tanya Xyla dengan ragu. "Mama besok ada jadwal kerja?"

"Ha? I i iya mama sibuk,besok kerja." Melirik sekitar,meyakinkan yang ia dengar memanglah untuknnya.

"Mama malem ini dirumahkan? Temenin Caca main mah." Rengekan Caca mengundang belas kasih.

"Ca kamu taukan,mama habis ini pergi meeting. Nanti-nanti ya." Tanpa lirikan sekalipun,dan melanjutkan makan malamnya.

"Yah mama mah gitu... Kan cuma main. Caca udah lama gak main,gak ada yang nemenin Caca." Tambahnya Caca dengaan meletakkan sendoknya dan mulai menitihkan air mata.

"Ca jangan merengek!!! Main sama kakak kamu aja. Kita kan udah biasa enggak lakuin itu semua Ca. Mama pergi dulu." Sentaknya dan langsung pergi tanpa rasa bersalah sekalipun.

Caca mulai menangis,semuanya kembali berantakan. Suasana semakin kacau. Xyla semakin tidak tega melihat adiknya yang disentak oleh mamanya. Papanya mengikuti kepergian mamanya dari belakang,seperti menahan amarah untuk di ucapkan.

"Kamu ya... Kerja terus. Anak sampai nangis padahal cuma nemanin main." Tarik tangan mama Xyla yang hendak membuka pintu mobil.

"Kamu tau aku kerja,kamu lagi luang temenin anakmu main." Melepaskan pegangan tangan suaminya.

"Tapi kan kamu bos. Kamu bisa atur jadwal besok,ini udah malem. Ibu macam apa." Luapan yang menyakitkan membuat istrinya tetap pergi.

Amarah keduanya sudah memuncak. Karena terburu-buru mama Xyla tidak menanggapi emosi sang suami,memilih tetap pergi dan langsung menutup pintu mobil. Muak dengan keributan sebelumnya Xyla membawa adiknya ke kamarnya. Berusaha menenangkan adiknya supaya lebih tenang dan tidak menjadi seperti nya kelak,akibat orang tuanya yang egois. Sesampainya di kamar Xyla memutar musik dan mengambil telepon genggamnya. Baru tersadar bahwa pesan yang tadi ia ketik belum terkirim,dengan secepat mungkin ia menekan tanda send dan meminta maaf pada Zyco.

"Gila menang gak tuh,winner brooo,bobo nyanyak kita." Sorak Zyco dengan melepas genggamannya pada mouse.

"Jago bener Hahahahha." Tambah teman Zyco yang terdengar dari headset milik Zyco.

"Bisa nih ikutan tournament." Harapan Zyco dengan senang.

"Bisa yok bisa lah." Sambung teman Zyco yang menyetujui omongan Zyco.

Permainan game yang dilakukan Zyco dengan temannya kini terhenti karena melihat munculnya notifikasi bernama Sicantik. Paham bahwa temannya akan menerima ajakan Zyco untuk mengakhiri permainan yang mereka lakukan,dengan cepat Zyco mangajak menyudahi gamenya.

"Udah dulu bro... Doi gw ngechat. Hahahah." Tutup Zyco dengan melepas headsetnya.

"Doi siapa Zy ngarang lu." Temannya yang keheranan dengan ucapan Zyco.

Tersenyum semringah sembari melepaskan headset yang ia kenakan. Kursi berputar-putar dan sorakan kecil Zyco lakukan. Menunggu beberapa menit untuk membalas akan lebih terlihat seakan tidak tergesah-gesah dan menjaga harga dirinya,ia berpindah ke tempat tidurnya. Membuka pesan dari Xyla yang dari tadi ia tunggu serta membalas dengan candaan supaya semua terlihat biasa saja.

"Ye tua si,pikun jadinya." Balas chat dari Xyla dengan berbaring.

Balasan muncul di telepon Zyco. "Dah mager gw chat lu,gada yang penting kan."

Last seen mulai terlihat di layar telepon Zyco. Tanpa berfikir panjang dan gengsi,Zyco menekan tanda vc. Keinginannya semakin tidak terkontrol,harapan lebih akrab secara cepat membuat Zyco melakukan hal-hal konyol. Sontak Xyla terheran-heran dengan tingkah laku Zyco yang menurutnya sudah tidak waras. Baru 1 hari tapi seolah mereka kenal dekat.

"Bener aneh ni cowok." Gumam Xyla dengan membiarkan teleponnya yang berdering itu.

Zyco tidak kehabisan ide,ia dengan rasa percaya diri menelpon Xyla.

"Tau gw la,lu malu kan kalo vc. Nah sekarang gw telepon aja." Kepedean Zyco yang menjadi-jadi tanpa disadari membuat Xyla sebal.

Merasa terganggu dengan suara dering telepon yang sengaja di biarkan kakaknya,Caca menegur kakaknya yang pura-pura tidak mendengar deringan itu.

"AAAAA kakak itu di angkat jangan di liatin doang." Rengekan Caca serta tingkah menutup telinganya dengan bantal.

"Nah kan diangkat. Lu malu kan tadi makannya gak lu angkat,jadi gw ganti telepon biasa aja,nanti kalo vc ujung-ujungnya lu liatin muka cuma sebelah,kan gw jadi mengsedih,percuma." Trobos Zyco tanpa memikirkan siapa yang ia telepon sekarang.

"Ngapa lu sakit. Dah gw mo lanjut." Berkeinginan mematikan telepon.

"Eh eh entar dulu napa La,sabar. Buru-buru mau kemana sih,sini-sini sama om aja." Candaan gila Zyco dengan terbahak-bahak.

"Gak waras. Beneran ini gw ah elah lu." Kesalnya Xyla membuat Zyco tak enak menelpon tanpa tujuan.

Menutupi ke gengsian. "Gw mau cerita aja deh."

Xyla semakin tidak mengerti kemauan laki-laki yang sekarang berbicara dengannya. Zyco terus mondar mandir dan berfikir ide apa lagi yang membuat teleponnya bertahan dan tidak di matikan secara tiba-tiba. Xyla semakin geram dengan kekonyolan Zyco. Namun,karena memiliki sopan santun Xyla masih mau menunggu kemuannya mematikan telepon di setujui juga oleh Zyco.

"Lu kan punya banyak temen tuh,ama mereka aja Zy. Bye." Xyla meminta izin dengan sopan.

"Emang lu gak mau jadi temen gw,oh doi baru mau ya lu. Tau gw." Ceplos Zyco dengan berjalan mondar-mandir.

Xyla semakin terpojokkan oleh kata-kata Zyco yang semakin lama semakin ngelantur. Tiba-tiba suara wanita masuk dari kamar Zyco terdengar di telinga Xyla.

"Ini makan buahnya,kebiasaan gak mau nyiapin sendiri." Suara wanita terdengar jelas,membuat Xyla terdiam sejenak.

"Ih baik bangetttttt,iya mama." Cium Zyco pada mamanya.

"Lagi ngapain? Kok berdiri kan ada kursi,dih senyum-senyum lagi,ada apa." Tanya mama Zyco membuat Xyla membayangkan hal serupa.

"Emmm enggak ini lagi itu... itu deh." Jawaban gagu dari Zyco untuk menyudahi kehadiran mamanya.

Xyla mendengar semua perbincangan antara Zyco dan mamanya kini terbayang olehnya. Xyla merasa senang karena kaharmonisan mereka,kahangatan anak dan orang tua. Mama Zyco keluar sebab urusannya sudah selesai dan memberikan kesempatan kepada anaknya untuk melanjutkan urusannya.

"Eh sorry ya mama gw tadi tiba-tiba masuk kamar." Rasa tak enak pada Zyco yang disampaikan pada Xyla.

"Gapapa,asik ya mama lu." Spontan jawaban dari Xyla.

"Emang mama lu gak kek gitu?" Zyco dengan melahap buah pertamanya.

"Gk. Udah dulu deh lu makan aja." Sadar akan perbedaan mereka,nadapun mulai berbeda.

"Hah? Lu gpp la? Temenin makan si!!" Ketidak pahaman Zyco yang di alami Xyla membuatnya terus merayu.

"Yaudah gc mau apa si elah lu mah." Sentak Xyla kembali ke nada semula,menutupi apa yang ia kini rasakan.

Zyco terus mecari ide untuk obrolannya supaya tidak meti topik. Benar-benar tidak menemukan ide,Zyco membeberkan apa yang sekarang ia alami.

"La masa nih ya, gw suka ama cewe." Cerita serius dari Zyco tanpa ragu. Nyatanya semua yang dikatakan itu untuk Xyla.

"Terus,yaudah omongin." Balas Xyla tanpa rasa peka.

"Masa gw ngomong? Kan baru kenal." Tambah Zyco memberi kode pada Xyla akan jawaban sebelumnya.

"Iyah,ngomong aja." Tegasnya Xyla yang muak akan pertanyaan tak penting dari Zyco.

Mendadak semuanya terhenti,masukan yang di berikan oleh Xyla mencadi pillihan yang bagus untuk Zyco. Pikirannya menyimpulkan bahwa Xyla memang ingin pengakuan perasaan Zyco padanya malam itu juga. Zyco dengan keyakinannya itu tidak lama lagi memilih megatakannya sesegera mungkin.

"Ya gw suka ama lu." Ucap jujur Zyco membuat Xyla langsung terdiam.

Sepontan Xyla mengatakan hal tak terduga,hal yang sama sekali tidak ingin Zyco dengar. Perasaan binguung Xyla akan pengakuan Zyco membuatnya mengatakan sesuatu yang seoalah tidak menghargai perasaan Zyco.

"Ngelawak lu." Jawab risih Xyla yang tidak menyangka,ketidak mudah percayaannya membuatnya mengatakan serupa.

Zyco merasa semua perkataan yang barusan ia lontarkan percuma,jawaban dari Xyla tidak sesuai dengan harapannya. Menahan malu dan demi kegengsiannya Zyco mengatakan hal yang berbanding terbalik dari apa yang ia katakan barusan kepada Xyla.

Mencairkan suasana dengan kebohongan. "HAHAHAHA,emang. Gw latihan aja si. Yaudah gw mau tidur aja la. Sampai ketemu besok bye..."

Telepon langsung terputus tanpa balasan. Keduanya semakin bingung dengan apa yang terjadi barusan. Kesedihan kini diterima oleh Zyco,kecerobohan dan keegoisannya berujung menyiksa dirinya sendiri. Terkejut dengan topik tadi,Xyla tidak begitu memikirkan terlalu berlarut-larut,ia langsung melanjutkan membaca buku yang belum ia selesaikan tadi.

...........................

JANGAN LUPA VOTE,COMMENT,FOLLOW.

TUNGGU KABAR UPDT DI CHANNEL TELE ARLOJI.

SEE U ALL

#Buat kalian yang punya Telegram bisa join Channel ARLOJI

https://t.me/XylaZyco (Ada di bio profil befllands.)

1. Gak percuma baca banyak.

2. Tau jadwal update.

3. Alur paham.

4. Feelnya dapet.

5. Hayalan lancar.

6. Pentingnya kalian kenal sama Zyco+Xyla lebih dalam

Next chapter