webnovel

Are You Happy Now?

Cerpen yang akan membawamu ke dunia yang penuh dengan keputusasaan dan kegagalan.

RIN1214 · Terror
Classificações insuficientes
5 Chs

[ Exit ]

Kau terbangun dan melihat seluruh mata memperhatikanmu, tak ada ruang bersembunyi dan kau hanya bisa berdiam diri. Kau berdiri di ruangan yang penuh dengan mata besar yang mengawasi setiap pergerakanmu. Sedikit saja kau membuat kesalahan, seluruh tatapan itu akan menangkapmu, mengoyak-ngoyak dagingmu dan memakanmu hingga tidak tersisa.

Dadamu sesak, lehermu diikat tali kuat dan menarikmu hingga kau sulit untuk bernapas. Tenggorokanmu terisi dengan batu hingga kau tidak bisa mengatakan apapun, sesak, rasanya benar-benar sesak sampai-sampai kau ingin mengambil pisau dan mengeluarkan semua batu itu. Kau mencoba untuk melawan tapi itu hanya sekedar pemikiran yang tidak bisa kau lakukan, kau seperti anjing yang terkurung di kandangnya dan hanya bisa menunggu majikanmu datang.

Seharusnya kau tidak perlu melawannya.

"Tapi, ini menyakitkan."

Kau akan baik-baik saja.

"Aku … akan baik-baik saja?"

Kau hanya perlu melakukan itu lagi, kau tahu itu sebenarnya kan? Kenapa kau harus berusaha sekuat tenaga untuk melepasnya?

"Aku-"

Lakukan!

Kau menutup matamu, mengunci mulutmu dan melihat bayanganmu di kegelapan hatimu. Kau menarik napas dalam-dalam, walau dadamu terasa di sayat-sayat dan hancur menjadi pecahan kecil, kau yakin jika kau akan baik-baik saja. 

Benar! Itulah yang harus kau lakukan!

Kau menatap mata itu, tersenyum lebar dan menusuk hatimu berulang-ulang kali. Semua mata yang melihat terlihat senang dan puas, mereka menatapmu dengan tatapan terhibur. Kau terus menunjukkan senyumanmu, walau kau ingin mengoyak senyuman itu dan membakarnya hingga menjadi debu. Tapi, kau yakin jika mau akan baik-baik saja. Walau kau tersiksa, walau kau terkurung di penjara, kau yakin jika kau akan baik-baik saja. Segalanya akan baik-baik saja, jika kau terus menahan perasaanmu.

Kau terus memahat senyuman di wajahmu, di saat senyuman itu mulai hancur, kau kembali memahatnya lagi, lagi dan lagi. Kau tidak peduli walau kau sadar hatimu sudah tidak ada lagi, walau jiwamu sudah dimakan habis, walau tubuhmu sudah dipenuhi luka yang benar-benar menyakitkan. Selama kau tersenyum, kau percaya jika semuanya akan baik-baik saja. Senyuman mengerikan itu terpasang di wajahmu yang telah hancur, cairan hitam keluar dari sela-sela wajahmu, dan kau terus memalsukan perasaanmu. Menekan dan menginjak-nginjak habis jiwamu yang kehilangan cahayanya. 

Apa yang kau lihat hanya kebohongan yang memaksamu untuk menghibur orang lain. Kau berusaha percaya jika kau baik-baik saja, walau kau berteriak meminta pertolongan, kau tahu tak akan ada yang mencoba menolongmu bahkan melihatmu. Kau menyerah untuk hidup tapi takut dengan kematian. 

Hingga saat itu pun tiba.

Senyumanmu terus menerus hancur berulang-ulang kali, tanganmu mulai mencapai batasnya untuk memahat senyuman di wajahmu yang rusak. Seluruh tubuhmu membusuk dan mulai tertelan ke lubang depresi yang begitu dalam, kau mulai kehilangan kesadaran, terjatuh ke dalam rasa sakit yang lebih menyakitkan. Setiap mata mulai menatapmu marah, mereka memukulmu, menendangmu, mencekik lehermu dengan kuat. Kedua tanganmu di rantai dan kau tidak bisa melarikan diri.

Sudah saatnya kau mati.

"Tidak! Aku tidak mau!"

Tidak ada yang mengharapkanmu

"Ti-tidak! Jika … jika aku tersenyum lagi- aku yakin …."

Kau sudah hancur, kau hanyalah pecundang yang tidak akan diharapkan siapapun.

"Kau salah! Aku … aku-"

Kau mencoba bangkit, tapi sayang, tusukan kuat menghancurkan dan membakar habis seluruh tubuh dan jiwamu. Kau mencoba berlari dan menemukan pintu keluarmu, tapi ruangan itu gelap, tak ada cahaya di sana, ruangan itu menelan segalanya. Kau berteriak sekencang-kencangnya, memberontak dan mencoba untuk hidup lagi.

"Tidak! Tidak tidak tidak! Aku tidak mau … aku tidak mau! Tolong aku- aku ingin diterima … aku ingin- aku ingin tersenyum lagi."

Mati dan membusuklah!

"Hentikan …."

Kau benar-benar tidak berguna!

"He-hentikan."

Mau sampai kapan kau terus membohongi dirimu sendiri?!

"Hentikan! Ka-kau salah."

Kau yang paling tahu, jika "aku" yang benar disini.

"Aku mohon … tolong hentikan."

Suara kecilmu tak terdengar siapapun, kau begitu tersiksa, segalanya terasa salah dan kau tidak ada dimanapun di dunia ini. Tidak ada siapapun yang menerimamu, kau hanya boneka rusak yang dilahirkan untuk menjadi mainan semua orang. Kau sadar jika kau tidak diinginkan siapapun, tapi kau berusaha mengubahnya walau itu menyakitimu. Tapi akhir yang kejam justru memelukmu dan membisikkan kenyataan yang membuat perasaanmu mati seketika. Tubuhmu kini hanya berisi gumpalan daging tanpa ada kehidupan di sana, benar-benar perwujudan mayat hidup yang sempurna.

Hidupmu berawal dan berakhir dengan kesendirian yang begitu mendalam. Ah, itu benar-benar menyedihkan tapi indah secara bersamaan.

Setelah segala rasa sakit yang kau lewati menusukmu, kau akhirnya menyadari kesalahanmu dan berusaha bangkit di ruangan gelap yang tak berujung.

Apa kau sudah menerimanya?

"Iya."

Apa lagi yang kau tunggu?

"Aku akan melakukannya sekarang."

Itu bagus, akhirnya kau menerima takdirmu.

"Iya, kau benar."

Saatnya mengakhiri rasa sakitmu, dan terbanglah seperti merpati putih.

Kau mulai melangkah di kegelapan, tak perlu ada cahaya, kau tahu kemana harus pergi. Kau melangkah dengan bayangan hitam besar yang mengikuti. Seluruh mata telah tertutup dan tidak memperhatikanmu lagi, kau berjalan dengan leluasa di antara kegelapan yang terasa begitu menenangkan. Dan akhirnya, kau sampai di tujuan akhirmu … tujuan akhir hidupmu. Dimana, tanda yang bertuliskan "exit" terpampang jelas di depanmu. Kau melangkah dengan kaki yang jauh lebih ringan dari sebelumnya, hatimu seakan lahir kembali dan membimbingmu untuk memutus tali kehidupan yang kejam ini.

Bukankah itu pemandangan yg indah? 

Kau mengangguk pelan. "Ini memang indah, aku tidak pernah tahu jika akan seindah ini."

Lihatlah gedung-gedung tinggi yang tersusun rapi di bawahmu. Ini benar-benar menakjubkan.

Kau melihat pemandangan di bawahmu dengan tatapan yang lebih hidup dari sebelumnya. Kau tidak pernah merasakan hidup sebebas dan secerah ini. Udara segar seakan menyambutmu untuk bergabung dan larut di antara birunya langit yang luas.

Kau merasakan air mata yang mengalir di wajahmu dan membuang rasa sakit di hatimu. Kau merasa lega dan batu di tenggorokanmu telah menjadi debu dan sirna, bahkan tali yang selama ini mengikat lehermu telah hilang dan akhirnya kau bisa bernapas dengan puas.

Sudah saatnya.

Kau melangkah ke depan tanpa melihat kebelakang lagi. Kau tidak menyesali apapun dan yakin jika ini adalah akhir yang terbaik untuk hidupmu, dan ini adalah hari yang benar-benar membuatmu hidup, dan kau merasa bangga dengan dirimu sendiri. 

Kau tidak takut lagi.

Kau berlari, melompat dan kehilangan pijakan. Angin segera membawamu terbang bersamanya, dan kau melihat langit indah terbentang luas di atasmu. Pemandangan langit yang begitu menakjubkan itu menyambutmu dan menyanyikan lagu tidur yang begitu indah. Kau tertawa lepas, tak ada kepalsuan di senyuman yang begitu tulus. Kau akhirnya sadar, inilah kebahagiaan yang selama ini kau inginkan, inilah perasaan yang telah kau lupakan sejak lama.

Apa kau bahagia sekarang?

Kau menyambut tangan kematian yang terasa hangat dan tersenyum lembut.

"Iya, aku … bahagia."

•‿•