webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasia
Classificações insuficientes
413 Chs

Chapter 5: A Good Day for a War

"Hm? Ini… Benteng Turqisa?"

Gumara kian bingung karena sepertinya mereka bisa berdiri dengan aman di tempat yang saat ini tengah mereka singgahi.

"Tentu tidak tuan, ini adalah Pos Vanadieus, kita hendak bertemu dengan orang-orang Dehset terlebih dahulu di sini."

Jawab Iskandar akan pertanyaan Pelukis itu.

"Oh…"

Ini bukan pertama kalinya Gumara berada di dalam pertempuran di mana ia tak berada di puncak kepemimpinan, namun ia jelas sangat tersesat dengan segala laju yang diarahkan Datuk itu untuknya.

"Oooy! Gumara! Cia! Shanala!"

Tiba-tiba terdengarlah suara yang teramat familiar semakin mendekat, memanggil nama mereka.

"Yang Mulia, lihat! Bukankah itu Damian?"

Costancia menunjuk pada pria yang tengah berlari ke arah mereka.

"Woah benar, tentu saja… ia bagian dari keluarga Dehset kan?"

"Tak hanya bagian, tuan Gumara, ia adalah saudara kandung dari kepala keluarga Dehset saat ini."

Ucap Iskandar menambahkan.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com