Oleh: Manggala Kaukseya
"The Sena, kami di sini."
Aku bergerak secepat yang aku bisa ke tembok yang bolong ini, demi menangkal adanya orang-orang void yang tiba-tiba memunculkan portal mereka di sisi ini dan masuk ke dalam kota.
"Tolong… taruh di sana."
Gadis Sarma itu memintaku untuk menempatkan kristal elemen tanahku pada sisi-sisi samping tembok yang rusak agar ia bisa melanjutkan pekerjaannya.
"Dimengerti."
Aku pun mulai melakukannya, memunculkan wadah bagi pepohonan besar untuk menumbuhkan dirinya dan menambal pelindung kota ini.
Tak lama setelahnya teh Sena mulai mengangkat tangan kanannya yang dipenuhi cahaya merah muda, mengepalkan benih-benih tanaman yang tergenggam di sana.
Ia pun melempar mereka pada bidang tanah itu, dan perlahan batang-batang pohon raksasa, mulai menumbuhkan dirinya, saling melilit satu sama lain dengan kian rapat, demi mempertebal tambalannya meski tak sekuat bebatuan yang sebelumnya mengisi tembok ini.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com