webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#SYSTEM

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasy
Not enough ratings
413 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#SYSTEM

Chapter 40: Back to Our Base

Oleh: Manggala Kaukseya

Kami berakhir menginap di kota besar selama 10 hari. Selama 10 hari ini kami menghabiskan waktu menulusuri kota di malam hari dan berperang di pagi dan siang hari.

Suanggi terus menerjang kota besar ini, tanpa memberikan kami seharipun untuk beristirahat. Namun satu hal yang aku bingungkan, Suanggi bertopeng yang tak mampu kulawan sendirian sewaktu itu, tak pernah sekalipun muncul untuk membantu kaumnya berperang.

Akankah ada hierarki tersendiri di antara para Suanggi? Adakah Suanggi yang bahkan lebih kuat dari si makhluk bertopeng itu? Mereka terlalu misterius dan selalu datang membawa lebih banyak pertanyaan ketimbang jawaban.

Yang jelas, mereka sepertinya punya kecerdasan yang cukup tinggi, atau setidaknya siapapun yang ada dibalik pengaturan strategi mereka.

Mereka tahu kalau para Uhndak mekar di malam hari dan selalu menyerang saat matahari mulai terbit. Para Kaoma bahkan sampai membuang proyek pemanenan Uhndak mereka, karena merasa tak ada gunanya.