webnovel
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#SYSTEM

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasia
Classificações insuficientes
413 Chs
#ACTION
#ADVENTURE
#ROMANCE
#SYSTEM

Chapter 34: Runaway

Oleh: Ghanimah Himesh

"Papa mau ke Kaput? Sekarang!?"

Papaku tiba-tiba saja menelponku, di saat Manggala dan Lalita tengah merayakan peresmian saudari mereka menjadi anggota Guild.

"Iya, ini papa bentar lagi sampai, pantainya udah bisa kelihatan."

"Hah!? Tapi aku belum mengemasi barang-barangku sama sekali!"

Kok mendadak banget sih, kenapa gak bilang kalau misalnya mau ke sini dari jauh-jauh hari!? Pernikahannya kan masih musim depan!

"Gapapa nak, papa bisa nunggu kok, sekalian mau liat-liat pulau barumu ini."

"Yaudah-yaudah, aku beres-beres dulu kalau gitu ya, dah pa…"

"Dah sayang."

Gila! Sial! Bagaimana ini!? Aku bahkan belum ngomong sama siapapun kecuali Manggala soal segala macam pernikahan ini.

Argh! Aku benar-benar tak ingin pergi dari rumah ini… tapi mau bagaimana? Andai aku bisa lebih tegas dan menolak permintaan ayah… tapi nanti jika aku lakukan itu Esana (putri ke-5) yang malah akan dinikahkan.

Aku tak ingin mimpinya untuk bekerja di toko buku rusak begitu saja.