"Tidakkah perjalanan kita terlalu aman?"
Tanya Costancia yang tak bisa tenang semenjak melangkahkan kakinya pergi dari kawasan tembok perbatasan.
"Belum sampai 1 jam kita berjalan Cia, apapun itu yang akan menyerang kita, mereka pasti tahu kalau para Waraney berjarak tak jauh dari sini."
Gumara di sisi lain, dapat menenangkan seisi badannya, akan tetapi matanya kian liar menoleh ke segala arah.
Sementara Shanala tentunya… ia benar-benar tak takut dengan baik Taanji ataupun Ambawak. Semenjak pergerakan kedua Pelukis ini terlalu lambat ketimbang biasanya ia berjalan, berkelana bersama mereka terasa bergitu santai baginya.
"Sampai sejauh ini? Aku yakin kita sudah melewati empat wilayah bagian jika ini Samudra, Yang Mulia."
Permaisuri itu terdengar kian melunjak.
"Kamu emangnya gak ngeliatin pas mereka lawan Taanji?"
Si pemuda heran.
"Hehehe… enggak, aku… terlalu takut untuk melihat mereka."
Gadis itu memalingkan wajahnya, ia terlalu malu setelah mengakui sikapnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com