webnovel

Ardiansyah: Raja dari Neraka

Dunia yang kalian semua kenal telah lama hancur, teman dan keluarga kalian kini entah bertamasya di Surga atau membusuk di Neraka. Namun bagi yang terpilih, Sang Pencipta telah membangunkan Dunia baru untuk mereka yang di dasarkan atas sihir dan sains. Dunia yang diisi oleh tiga bangsa, dengan rumah dan tubuh yang berbeda. Ilmuan cerdas di Angkasa, pengrajin kreatif di Daratan, serta seniman yang bermandikan keindahan di Lautan. Kisah Dunia baru ini terlalu panjang untuk kuceritakan dalam satu kali pertemuan. Jadi untukmu temanku, akan kubagi mereka menjadi beberapa bagian. Part 1: Prologue (Vol 1 & 2) Takdir Amartya untuk menjadi raja atas Bumi ini sudahlah ditetapkan. Demi mengagungkan kelahirannya, Sang Pencipta mengalirkan api neraka di dalam darahnya. Namun hatinya jatuh cacat sebagai bayarannya, dan satu-satunya yang bisa menyempurnakannya hanyalah seorang gadis es, dengan kunci di hatinya. Part 2: A Party of 8 (Vol 3 - 7) Makhluk-makhluk nista datang mencemari Daratan, dan atas nama kemurnian tanah suci ini, Mereka yang Abadi mengumpulkan prajurit-prajurit terbaik dari generasi termuda. Manggala dan rekan-rekannya harus bisa menghadapi tantangan ini, dan menyelamatkan apa yang berhak diselamatkan. Part 3: Throne of the Ocean (Vol 8 - 10) (Warning 18+ only) Perang tiada akhir terus melanda seisi Samudra, yang sudah teramat ganas dari detik dirinya dilahirkan. Gumara yang ditinggalkan keluarganya terpaksa mengemban tanggung jawab untuk bangkit, dan kembali membangun kejayaan itu atas nama sang pembawa ular. Dunia ini dipenuhi aturan yang nista, namun bukan berarti kita harus tenggelam di dalamnya.

PolarMuttaqin · Fantasia
Classificações insuficientes
413 Chs

Chapter 30: The Next Contender!

Oleh: Ghanimah Serenada

"Nah ini nih, uda-uda kuli Sfyra!"

Berlanjut mengikuti urutan kami saat memperkenalkan diri, kini giliran Dakruo yang menunjukkan kebolehannya.

"Ayo Dak!"

Ini mungkin pertama kalinya aku benar-benar melihat wajah Dakruo dengan seutuhnya, ia selalu terlalu tinggi untuk di lihat puncak kepalanya.

Apalagi dengan helm yang seperti sudah menjadi bagian dari kepalanya. Lagi pula pelindung kepala itu terbuat dari sisik kerasnya. Aku bahkan tak ingat muka si Dakruo kayak gimana, entah ada sisik di atasnya atau enggak lupa deh.

Yang jelas saat ini aku bisa memandang dengan seksama tiap sisi bentuk wajahnya. Ia tak terlihat tampan layaknya setiap laki-laki di tim ini, tapi tampangnya cukup menggambarkan kalau dia itu seorang prajurit yang penuh dedikasi.

"Baik, tuan."

Tapi orang ini, ia tak membuka kain pelindungnya sendiri, melainkan ia butuh bantuan teh Sena untuk melakukannya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com