Oleh: Manggala Kaukseya
"Kita sampai~"
Seru Lalita dari atas punggung Dakruo, kemudian melompat menuruninya.
"Ini… kota Iskandaria?"
Aku tak tahu apa yang sedang dipikirkan Lavani dan Lavanya pada saat ini, yang jelas mereka tiada henti-hentinya menoleh ke sana kemari dengan mulut terbuka.
"Kita dapat tempat menginap tidak bang?"
Tanyaku pada kedua kusir yang mengantarkan tim 173 dan 181.
"Waduh kitaorang mana tau boss, bapak Gubernur juga tak bilang apa-apa."
Hmm… aku tak bisa melihat kebohongan dari mata mereka, tapi mereka kan memang pengemudi sewaan, tentu saja segala macam info tak bisa kudapatkan dari para Kaoma ini.
"Ibu Ultai meminta tuan Manggala untuk segera mengunjungi kantor pusat ketika sampai di sini."
Pengawal mereka kemudian menambahkan setelah para kusir tak memberikan kami informasi. Ya, kedua Kaoma bersenjata ini memang lebih logis untuk dipercayakan kabar ketimbang sekedar kusir.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com